Baru-baru ini saya menemukan berita bahwa Goldman Sachs telah meningkatkan investasinya di ETF Bitcoin menjadi $710 juta. Dan ini membuat saya teringat perusahaan macam apa yang ada di hadapan kita, metode apa yang digunakannya dan mengapa tindakannya sering menimbulkan kecurigaan.

Sejarah kemunafikan: dari “alat untuk spekulan” hingga jutaan mata uang kripto

Ketika Bitcoin pertama kali mulai menarik perhatian, Goldman Sachs dengan lantang menyatakan bahwa itu adalah “gelembung finansial” dan “alat untuk spekulan.” Selain itu, pada musim semi tahun 2024, manajer puncak perusahaan berkata: “Kami tidak menganggap ini sebagai kelas aset investasi. Kami tidak percaya pada cryptocurrency." Izinkan saya mengingatkan Anda bahwa pada saat itu bola isyarat bernilai 70 ribu dolar.

Pernyataan seperti itu merupakan garis pertahanan standar bagi lembaga keuangan tradisional yang berupaya melindungi klien mereka dari teknologi baru. Namun begitu aset kripto mulai “mengembang”, bank segera mengubah posisinya. Sekarang dia tidak hanya menerima Bitcoin, tetapi juga secara aktif menghasilkan uang dengan menginvestasikan ratusan juta di ETF Bitcoin.

Ini bukanlah kasus yang terisolasi. Goldman Sachs terkenal dengan perubahan tajam dalam hal profitabilitas. Saat ini perusahaan ini adalah raksasa dunia keuangan yang mendikte kondisi pasar, dan besok perusahaan ini menjadi perusahaan yang tindakannya dikritik secara aktif karena mengabaikan kepentingan klien demi memaksimalkan keuntungannya.

Bagaimana bank menipu dunia

Reputasi Goldman Sachs tidak dibangun atas dasar kepercayaan dan layanan pelanggan. Selama krisis keuangan tahun 2008, bank tersebut menjadi pusat skandal dengan menjual aset-aset beracun sambil bertaruh bahwa aset-aset tersebut akan terdepresiasi. Lucu sekali, bukan? Akibatnya, ribuan orang kehilangan rumah dan tabungannya, namun perusahaan tetap bertahan dan bahkan sejahtera. 👍

Yang paling menonjol adalah karyawan Goldman Sachs tidak segan-segan menyebut kliennya sebagai “orang bodoh”, menjual kepada mereka instrumen keuangan yang mereka sendiri anggap sebagai “sampah”. Hal ini sekali lagi menunjukkan wajah perusahaan yang sebenarnya: pelanggan hanyalah sarana, bukan tujuan.

Apa yang kita dapatkan dari ini?

Ketika Anda mendengar bahwa raksasa tersebut membeli atau menjual sesuatu, perlu diingat: tindakan mereka ditujukan semata-mata untuk keuntungan mereka sendiri. Misalnya, berinvestasi dalam ETF Bitcoin bisa menjadi strategi manipulasi pasar untuk memacu minat dan menyebabkan kenaikan harga aset yang sudah dimiliki bank.

Goldman Sachs adalah predator di lautan keuangan. Keterampilan mereka dalam beradaptasi dengan kondisi baru sangat mengesankan, namun hal ini selalu dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan bagi diri mereka sendiri, bukan untuk klien mereka. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat mempercayai klaim besar mereka atau mengikuti keputusan investasi mereka.

#BTC #WHALE $BTC

XRP
Created with Highcharts 9.1.1
98.361,38
+2.28%