Elon Musk menolak rencana OpenAI pada tahun 2018 untuk meluncurkan mata uang kripto karena ia khawatir hal itu akan merusak reputasi perusahaan.

Pada tahun 2018, Elon Musk menolak usulan dari Sam Altman, CEO OpenAI, untuk meluncurkan mata uang kripto bagi perusahaan tersebut. Musk yakin hal ini akan sangat merusak reputasi OpenAI. Informasi ini berasal dari dokumen pengadilan baru-baru ini, yang mengungkap kekhawatiran Musk tentang arah perusahaan dan meningkatnya rasa frustrasinya terhadap kepemimpinannya.

Proposal dan Reaksi Musk

Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa rencana OpenAI untuk meluncurkan mata uang kripto diajukan kepada Musk pada awal tahun 2018, hanya beberapa bulan setelah perusahaan tersebut berbicara tentang perubahan dari organisasi nirlaba menjadi organisasi yang mencari laba. Sam Altman dan Greg Brockman, presiden OpenAI, mengusulkan pembuatan mata uang kripto untuk mengumpulkan uang bagi perusahaan, mirip dengan proyek blockchain populer lainnya saat itu.

Namun, Elon Musk dengan cepat menolak gagasan tersebut, dengan mengatakan bahwa ia khawatir hal itu dapat merusak reputasi OpenAI. Pengacara Musk, dalam pengajuan pengadilan mereka, menyatakan bahwa Musk yakin ICO tersebut akan "layak ditipu" dan akan mengakibatkan "hilangnya kredibilitas OpenAI secara besar-besaran." Musk, yang telah mendirikan perusahaan tersebut bersama Altman, memiliki standar tinggi untuk misinya, yaitu memastikan kecerdasan buatan (AI) akan dikembangkan dengan aman dan transparan.

Peringatan Musk muncul saat OpenAI masih menjadi lembaga nirlaba yang berfokus pada penggunaan AI untuk membantu umat manusia. Bagi Musk, ide ICO bertentangan dengan misi ini dan dapat merusak reputasi dan kredibilitas perusahaan di dunia teknologi dan penelitian.

Pergeseran OpenAI dari Nirlaba ke Berorientasi Laba

Proposal ICO OpenAI muncul hanya beberapa bulan setelah Altman dan Brockman mengusulkan perubahan OpenAI dari model nirlaba menjadi model yang berorientasi laba. Pada bulan Agustus 2017, pimpinan OpenAI mencoba meyakinkan Musk untuk mendukung langkah tersebut, dengan mengklaim bahwa hal itu akan memungkinkan perusahaan untuk menarik lebih banyak pendanaan dan mempercepat kemajuannya dalam penelitian AI. Namun, Musk tidak setuju dengan ide ini dan menolaknya dengan keras.

Tanggapan Musk, menurut dokumen pengadilan, jelas: ia memberi tahu Altman dan Brockman untuk tetap menjadikan OpenAI sebagai lembaga nirlaba atau memulai proyek baru. Ia juga menegaskan bahwa ia akan berhenti mendanai OpenAI jika mereka beralih ke model nirlaba, dengan mengatakan bahwa ia tidak ingin mendukung perusahaan yang mungkin meninggalkan misi awalnya.

Perselisihan ini memicu perpecahan antara Musk dan OpenAI. Segera setelah rencana ICO ditolak, Altman dan Brockman dilaporkan mulai membicarakan cara mengumpulkan uang dengan menjual saham perusahaan, yang meningkatkan kekhawatiran Musk tentang perubahan fokus mereka.

Sengketa Hukum Antara Musk dan OpenAI

Ketidakpuasan Elon Musk terhadap perubahan arah OpenAI akhirnya berujung pada sengketa hukum antara dirinya dan perusahaan tersebut. Pada tahun 2022, Musk mengajukan gugatan hukum yang menuduh OpenAI melanggar janji nirlaba awalnya dan terlibat dalam tindakan yang merusak misi pendiriannya. Musk berpendapat bahwa transformasi OpenAI menjadi entitas nirlaba tidak sesuai dengan komitmen yang dibuat saat perusahaan tersebut pertama kali didirikan.

Gugatan pengadilan Musk tentang proposal ICO OpenAI hanyalah satu bagian dari perjuangan hukumnya yang sedang berlangsung. Ia berusaha meminta pertanggungjawaban OpenAI atas perubahan strateginya, yang menurutnya bertentangan dengan misinya untuk mengembangkan AI demi kebaikan publik, bukan demi keuntungan. Musk juga telah menyatakan kekhawatiran bahwa OpenAI menjadi terlalu fokus pada kepentingan perusahaan, terutama setelah bermitra dengan Microsoft.

Visi Musk yang Lebih Luas untuk AI

Penolakan Musk terhadap proposal ICO OpenAI dan tindakan hukumnya menunjukkan pandangannya yang lebih luas tentang kecerdasan buatan. Ia selalu mendukung pengembangan AI yang bertanggung jawab, memperingatkan tentang risiko AI jika tidak diatur dengan benar. Musk menekankan perlunya pengembangan AI yang transparan, etis, dan berfokus pada manfaat publik.

Meskipun hubungan Musk dengan OpenAI semakin tegang selama bertahun-tahun, kekhawatirannya tentang arah pengembangannya muncul dari keinginannya untuk memastikan AI tetap selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keselamatan. Musk percaya bahwa menghasilkan laba tidak boleh mengganggu transparansi dan akuntabilitas dalam penelitian dan pengembangan AI.

Kesimpulan: Elon Musk Menolak Proposal ICO OpenAI

Penolakan Elon Musk terhadap proposal ICO OpenAI pada tahun 2018 menjadi momen penting dalam sejarah perusahaan tersebut. Kekhawatirannya tentang potensi kerugian terhadap kredibilitas OpenAI berakar pada keinginan untuk melindungi misi awal perusahaan dan memastikan bahwa pengembangan AI tetap berfokus pada kebaikan publik. Seiring berlanjutnya pertarungan hukum Musk dengan OpenAI, pertikaian mengenai strategi perusahaan yang terus berkembang menyoroti ketegangan yang lebih luas dalam dunia teknologi antara motif yang didorong oleh laba dan pertimbangan etika dalam teknologi yang sedang berkembang seperti AI.