17 November 2024
Perdagangan ke-6
Raydium (RAY) mengalami kenaikan yang luar biasa, melonjak hingga 280% antara 10 Oktober dan 9 November. Namun, pertumbuhan yang mengesankan ini menghadapi kemunduran, dengan indikator pasar yang menunjukkan token tersebut mungkin akan mengalami ekspansi berlebihan dalam jangka pendek. Automated Market Maker (AMM) dan penyedia likuiditas, yang beroperasi pada blockchain Solana (SOL), telah mengalami peningkatan dramatis dalam biaya dan pendapatan selama bulan lalu, yang mendorong momentum harganya.
Biaya dan Pendapatan Raydium Melonjak
Data dari DeFiLlama menunjukkan bahwa pada tanggal 21 Oktober, Raydium mencatat biaya harian sebesar $3,4 juta, melampaui Ethereum sebesar $3,35 juta pada hari yang sama. Lonjakan ini sangat kontras dengan penurunan biaya Ethereum yang terus-menerus setelah peningkatan Dencun pada bulan Maret.
Pada bulan September, biaya Raydium berkisar sekitar $300.000 setiap harinya. Pada tanggal 13 November, biaya telah meroket menjadi $10,73 juta, dengan pendapatan mencapai $693.360. Biaya ini, yang dikumpulkan dari pertukaran token, sebagian mendanai pembelian pasar token RAY, yang kemudian didistribusikan kepada para pemegang token.
Pertumbuhan pendapatan yang pesat ini disebabkan oleh meningkatnya popularitas memecoin di jaringan Solana, yang mendorong permintaan untuk SOL dan meningkatkan biaya untuk Raydium. Seiring dengan melonjaknya permintaan, harga RAY pun ikut meningkat.
Perluasan Berlebihan dan Potensi Koreksi
Meskipun mengalami kenaikan yang sangat cepat, indikator pasar mengisyaratkan bahwa RAY mungkin akan mengalami koreksi. Analisis AMBCrypto menunjukkan bahwa rasio Nilai Pasar terhadap Nilai Realisasi (MVRV) 30 hari mencapai 26,37% dan mencapai titik tertinggi lokal sebesar 67,3% pada tanggal 9 November. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas ambil untung yang substansial, sebagaimana tercermin dalam lonjakan sirkulasi yang tidak aktif, yang menandakan peningkatan pergerakan token.
Mean Coin Age (MCA), yang telah menurun sejak September, menunjukkan tanda-tanda pemulihan baru-baru ini. Namun, hal itu belum menunjukkan akumulasi yang signifikan, yang menunjukkan bahwa aksi ambil untung dapat terus membebani harga RAY.
Indikator Teknis dan Prospek Harga
Grafik harga Raydium menunjukkan indikator teknis yang bullish, meskipun ada tanda-tanda tekanan jangka pendek. Setelah menghadapi penolakan pada $6, Relative Strength Index (RSI) turun dari 83,66 ke level 62,3 yang masih bullish. On-Balance Volume (OBV) tetap dalam tren naik, yang menunjukkan tekanan beli yang berkelanjutan, sementara volume perdagangan telah meningkat secara konsisten selama bulan lalu.
Level Fibonacci retracement menyoroti level $3,78 dan $3,26 sebagai area penting yang menarik untuk potensi dukungan harga. Dalam jangka pendek, level $4 dapat bertindak sebagai ambang batas kritis. Penurunan di bawah level ini dapat menandakan bahwa momentum bearish semakin menguat, yang berpotensi mendorong RAY menuju koreksi yang lebih dalam.
Kesimpulan
Kenaikan Raydium yang sangat cepat menggarisbawahi pengaruh aset berbasis Solana yang semakin besar dan meningkatnya permintaan akan solusi keuangan terdesentralisasi. Namun, dengan tanda-tanda perluasan pasar yang berlebihan dan aktivitas pengambilan untung, kehati-hatian mungkin diperlukan dalam jangka pendek. Investor harus memantau dengan cermat level support utama dan indikator pasar untuk menilai fase berikutnya dari aksi harga Raydium.