Elon Musk telah meluncurkan seruan mengejutkan melalui jejaring sosialnya untuk merekrut orang-orang yang sangat terlatih untuk bekerja di Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) yang baru, yang akan memberi nasihat kepada Presiden terpilih Donald Trump. Usulan tersebut, yang mengundang “kaum revolusioner ber-IQ tinggi” untuk bekerja lebih dari 80 jam seminggu, menjanjikan pekerjaan yang berat dan tidak dibayar, berfokus pada pengurangan belanja publik dan melakukan reformasi struktural pada pemerintah AS meskipun tidak ada kompensasi, jelas Musk tawaran tersebut sebagai “peluang besar” bagi mereka yang ingin membuat perbedaan signifikan.
DOGE, yang dipimpin oleh Musk dan pengusaha Vivek Ramaswamy, akan bertanggung jawab untuk mengubah operasi pemerintah AS menjadi gaya bisnis, seperti yang diumumkan oleh Trump. Kantor tersebut, meskipun bukan bagian dari pemerintah federal, akan bekerja sama dengan Gedung Putih dan Kantor Manajemen dan Anggaran. Misi departemen ini akan berakhir pada tahun 2026, bertepatan dengan peringatan 250 tahun kemerdekaan AS, yang menandai tanggal penting bagi proyek tersebut.
Seruan tersebut menuai kritik dan cemoohan di jejaring sosial, terutama karena kurangnya kompensasi dan pengumuman dua pemimpin untuk memimpin departemen yang didedikasikan untuk efisiensi. Namun, bagi banyak orang, langkah ini bisa menjadi pertanda niat Musk dan Trump untuk membawa pola pikir bisnis ke dalam politik, yang bisa berdampak besar bagi masa depan pemerintah AS dan hubungannya dengan sektor swasta. Apakah kita sedang menghadapi revolusi politik yang sebenarnya atau sekadar permainan media? Waktu akan menjawabnya.