Menurut CoinDesk, mantan pemain sepak bola Liga Primer George Boyd telah beralih dari investasi tradisional menjadi duta bitcoin untuk Jacobi Asset Management. Boyd, yang tampil lebih dari 100 kali di Liga Primer dan bermain di Final Piala FA, awalnya mengabaikan bitcoin saat nilainya mencapai $1.800. Mengikuti saran konvensional, ia berinvestasi di bidang real estat dan saham. Namun, perspektifnya berubah saat ia mempelajari lebih lanjut tentang bitcoin, yang membuatnya melihatnya sebagai alat tabungan yang lebih unggul dibandingkan dengan properti atau saham.

Perjalanan Boyd dalam bitcoin dimulai pada tahun 2020 selama pandemi Covid. Awalnya skeptis, ia perlahan memahami dampak sistem moneter saat ini terhadap inflasi dan keterbatasan strategi investasi tradisional. Boyd sekarang menganjurkan bitcoin sebagai sarana untuk menghasilkan kekayaan lintas generasi, menekankan perannya sebagai penyimpan nilai. Ia menyoroti pentingnya membedakan bitcoin dari mata uang kripto lainnya dan manfaat dari penyimpanan mandiri. Boyd juga mengkritik nasihat keuangan konvensional yang diberikan kepada pemain sepak bola, menganjurkan bitcoin sebagai alat penciptaan kekayaan yang berkelanjutan.

Sikap Boyd bukanlah hal yang unik di antara tokoh olahraga. Pemain NFL seperti Russell Okung dan Odell Beckham Jr., serta Kieran Gibbs dari Liga Premier, juga telah menunjukkan dukungan terhadap bitcoin. Peter Lane, salah satu pendiri Jacobi Asset Management, mencatat bahwa atlet memiliki jendela penghasilan yang unik, dengan potensi penghasilan yang tinggi tetapi jangka waktu yang terbatas. Pensiun di usia 30-an, atlet membutuhkan investasi yang dapat menopang mereka untuk masa pensiun yang berpotensi panjang. Lane yakin bitcoin memiliki posisi yang baik untuk menawarkan keamanan finansial jangka panjang. Pergeseran Boyd ke bitcoin mencerminkan tren yang lebih luas di antara atlet yang berusaha mengamankan masa depan finansial mereka melalui strategi investasi yang inovatif.