Berita BlockBeats, 10 November, menurut laporan situs saluran TV berita Jerman pada 9 November, dalam sebuah wawancara sebelum pemilihan presiden AS, pasangan kampanye Trump, James David Vance, pernah mengancam bahwa jika Uni Eropa terus mengambil tindakan terhadap platform sosial Elon Musk, X (Twitter), pihak AS akan menolak untuk memberikan dukungan kepada negara-negara anggota NATO di Uni Eropa. Dilaporkan bahwa dengan kemenangan Trump, Vance juga akan segera menjadi wakil presiden, sehingga ancaman ini menjadi lebih berat. Saat itu, Vance menyatakan dalam wawancara bahwa seorang pejabat senior Uni Eropa mengancam Musk bahwa jika dia mengizinkan Trump kembali ke situs Twitter (sekarang platform sosial X), dia akan ditangkap.


Dilaporkan bahwa Vance dalam wawancara menyarankan untuk menggunakan dukungan AS terhadap NATO sebagai ancaman, agar orang Eropa patuh: "Jika NATO ingin terus mendapatkan dukungan kami, berharap kami terus menjadi anggota yang baik dalam aliansi militer ini, maka mengapa kalian tidak mendukung nilai-nilai Amerika dan kebebasan berbicara?" Dia juga menyatakan: "Saya harus mengatakan, dukungan militer Amerika bersifat kondisional, salah satunya adalah menghormati kebebasan berbicara, terutama bagi sekutu-sekutu Eropa kami untuk melakukannya." (Sumber referensi)