Presiden terpilih AS Trump berulang kali mengatakan selama kampanye bahwa ia dapat mengakhiri konflik Rusia-Ukraina dalam satu hari. Ketika Trump memenangkan masa jabatan kedua sebagai presiden, dunia luar mengamati dengan cermat bagaimana ia akan memenuhi janjinya.
Selama kampanye, Trump sering mengkritik cara Presiden AS saat ini Joe Biden menangani krisis Ukraina, yang menurutnya meningkatkan kemungkinan terjadinya Perang Dunia III dan bahwa bantuan besar-besaran ke Ukraina merugikan kepentingan AS.
Trump telah berulang kali menekankan bahwa ia sudah mempunyai rencana untuk mengakhiri perang dan membawa Rusia dan Ukraina ke meja perundingan, namun ia tidak akan mengumumkan rinciannya sampai ia memenangkan pemilu.
Namun, menurut laporan media, Trump belum memutuskan rencana perdamaian tertentu.
Orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa meskipun para penasihat telah mengajukan beberapa ide, keputusan akhir tentang bagaimana menangani masalah luar negeri yang sensitif dan sangat penting ini akan diputuskan melalui konsultasi antara Trump dan para pembantu utamanya.
Faksi-faksi yang berbeda di Partai Republik jelas memiliki solusi yang berbeda. Misalnya, mantan Menteri Luar Negeri AS Pompeo (yang diperkirakan akan menjadi Menteri Pertahanan di kabinet baru Trump) menganjurkan sikap yang lebih keras terhadap Rusia, sementara Richard Grenell (yang mungkin akan menjadi Menteri Pertahanan berikutnya) Menteri Luar Negeri AS atau penasihat keamanan nasional), ia kemungkinan akan memprioritaskan mengakhiri perang, yang berarti memaksa Ukraina untuk membuat konsesi yang signifikan.
Dilaporkan bahwa tim Trump telah mengajukan rencana awal. Bagian inti dari rencana tersebut adalah bahwa Ukraina berjanji untuk tidak bergabung dengan NATO setidaknya selama 20 tahun. Sebagai imbalannya, Amerika Serikat akan terus memberikan bantuan dalam jumlah besar kepada Ukraina senjata untuk melawan serangan Rusia di masa depan.
Menurut rencana, garis depan pada dasarnya akan dikunci, dan Rusia serta Ukraina akan membentuk zona demiliterisasi sepanjang 800 mil. Belum jelas siapa yang akan mengelola wilayah ini.
Seorang penasihat tim Trump mengatakan pasukan penjaga perdamaian tidak akan mencakup pasukan AS atau berasal dari badan-badan internasional yang didanai AS seperti PBB.
“Kami dapat memberikan pelatihan dan dukungan lainnya, namun tugas pemeliharaan perdamaian akan berada di tangan Eropa. Kami tidak akan mengirim pria dan wanita Amerika untuk menjaga perdamaian di Ukraina, dan kami juga tidak akan membayarnya. Biarkan Polandia, Jerman, Inggris dan Prancis yang melakukannya. Bertanggung jawablah," kata salah satu anggota tim Trump.