1. Tinggi

Artinya: “Tinggi” (dari kata bahasa Inggris high) adalah harga maksimum untuk jangka waktu tertentu, misalnya sehari, seminggu, atau sebulan. Istilah ini menunjukkan titik tertinggi yang dicapai oleh harga suatu aset.

Cara penggunaannya: Konsep “tinggi” penting dalam mengidentifikasi level resistensi. Jika harga mencapai titik tertinggi tertentu beberapa kali, namun tidak melampauinya, level ini dapat menjadi penghalang psikologis yang signifikan yang akan diperhitungkan oleh trader saat membuka atau menutup posisi.

2. Rendah

Artinya: “Loy” (dari bahasa Inggris low) adalah harga minimum suatu aset untuk jangka waktu tertentu. Istilah ini mendefinisikan titik terendah pergerakan harga.

Cara penggunaannya: Loy membantu menentukan level support. Jika harga suatu aset tidak turun di bawah level tertentu dalam beberapa kali percobaan, level ini sering dianggap oleh trader sebagai support dan sinyal kemungkinan pembelian.

3. Pasar Datar atau Menyamping

Artinya: Flat menunjukkan kondisi pasar ketika harga bergerak dalam koridor yang sempit, tanpa menunjukkan pertumbuhan atau penurunan yang jelas. Istilah "sideways" juga digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga dalam batas-batas yang ditetapkan.

Cara penggunaannya: Saat kondisi datar, trader cenderung menghindari perdagangan aktif, karena pasar tidak menunjukkan tren yang jelas. Flat mungkin merupakan tanda konsolidasi, yaitu akumulasi kekuatan sementara untuk pertumbuhan atau penurunan lebih lanjut.

4. Peras

Artinya: Squeeze adalah perubahan cepat pada harga suatu aset yang disebabkan oleh perubahan posisi trader yang berada di ambang likuidasi secara tiba-tiba dan masif. Paling sering istilah ini mengacu pada posisi short.

Cara penggunaannya: Squeeze sering dikaitkan dengan kenaikan harga yang tajam ketika trader yang bertaruh pada penurunan harga terpaksa menutup posisi mereka karena kerugian. Tekanan dapat memicu pergerakan harga ke atas dengan cepat, dan trader berpengalaman sering menggunakannya sebagai sinyal untuk memasuki posisi short.

5. Dukungan (Support) dan Perlawanan (Resistance)

Artinya: Level support atau dukungan adalah tingkat harga di mana permintaan terhadap suatu aset menjadi cukup kuat untuk mencegahnya jatuh lebih rendah lagi. Level resistance atau resistensi adalah level di mana suatu aset menghadapi resistensi yang kuat ketika mencoba menembus level harga yang lebih tinggi.

Cara penggunaannya: Trader menggunakan level ini untuk menentukan titik masuk dan keluar dalam perdagangan. Misalnya, jika suatu aset menembus level support, ini bisa berarti harga akan semakin turun. Sebaliknya, tembusnya resistensi dapat menandakan pertumbuhan.

6. Pengaruh

Artinya: Leverage adalah penggunaan dana pinjaman untuk meningkatkan ukuran perdagangan dan potensi keuntungan. Leverage yang tinggi meningkatkan risiko dan kemungkinan keuntungan, karena keuntungan dan kerugian meningkat secara proporsional.

Cara penggunaannya: Leverage sangat populer di kalangan trader berpengalaman karena memungkinkan Anda meningkatkan volume transaksi secara signifikan dengan modal terbatas. Namun penggunaan leverage memerlukan manajemen risiko yang ketat, karena kemungkinan kerugian bisa berkali-kali lipat lebih besar dari jumlah awal.

7. Pompa dan Pembuangan

Artinya: Pump adalah peningkatan tajam harga suatu aset dalam waktu singkat, sedangkan dump menunjukkan penurunan harga yang tajam. Istilah-istilah ini paling sering digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga abnormal jangka pendek yang mungkin disebabkan oleh manipulasi.

Cara penggunaannya: Pumps and dumps sering kali terjadi karena kepentingan spekulatif atau pemasukan dana secara besar-besaran ke dalam suatu aset. Biasanya, pedagang berpengalaman melihat pergerakan seperti itu hanya bersifat sementara, jadi mereka mencoba masuk pada tahap awal pompa dan keluar sebelum pompa berakhir.

8. Pendek dan Panjang

Artinya: Short adalah strategi dimana trader mengambil posisi untuk menjual suatu aset dengan ekspektasi aset tersebut akan turun. Long - membeli suatu aset dengan ekspektasi pertumbuhannya.

Cara penggunaannya: Long dianggap sebagai posisi bullish, sedangkan short dianggap sebagai posisi bearish. Dengan melakukan short, trader mengharapkan keuntungan dari jatuhnya harga suatu aset dengan menjual aset secara kredit dan kemudian membelinya dengan harga lebih rendah. Sebaliknya, Long mengasumsikan keuntungan dari kenaikan harga suatu aset.