Indeks Kekuatan Relatif (RSI) merupakan alat analisis teknis penting untuk melihat momentum dan potensi pembalikan tren di pasar. Berikut ini semua yang perlu Anda ketahui tentang RSI:

🔹 Apa itu RSI?

RSI adalah singkatan dari Relative Strength Index, yang diciptakan oleh J. Welles Wilder pada akhir tahun 1970-an. RSI adalah osilator momentum yang mengukur kecepatan dan kekuatan pergerakan harga.

Asal Usul RSI:

Diperkenalkan dalam buku Wilder berjudul New Concepts in Technical Trading Systems, RSI hadir bersama alat-alat canggih lainnya seperti ATR (Average True Range), ADX (Average Directional Index), dan Parabolic SAR.

🕒 Cara Kerja RSI:

RSI menghitung harga selama 14 periode. Artinya, RSI mengukur pergeseran harga berdasarkan 14 candle terakhir (misalnya, 14 jam pada grafik per jam, 14 hari pada grafik harian, dst.).

Diplot pada skala 0-100, ia membagi keuntungan rata-rata dengan kerugian rata-rata untuk menghasilkan gambaran yang jelas tentang kekuatan pasar.

📉 Mengenali Kondisi Overbought dan Oversold:

Bila RSI > 70, aset tersebut kemungkinan jenuh beli (tekanan jual mungkin akan segera datang).

Ketika RSI < 30, aset tersebut mungkin oversold (tekanan beli mungkin meningkat).

🔄 Sinyal Pembalikan:

Divergensi Bullish: Harga pasar membentuk titik terendah yang lebih rendah, sementara RSI membentuk titik terendah yang lebih tinggi, yang menandakan potensi momentum kenaikan.

Divergensi Bearish: Harga pasar membentuk titik tertinggi yang lebih tinggi, sementara RSI membentuk titik tertinggi yang lebih rendah, yang menandakan potensi momentum penurunan.

⚠️ Menggabungkan RSI dengan Indikator Lain:

RSI saja tidak selalu akurat. Para pedagang sering kali memasangkan RSI dengan indikator lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan mengurangi risiko.

Gunakan RSI untuk memantau momentum pembelian dan penjualan pasar! 📊 #tradingbtc #RSI #TechnicalAnalysis