Anda mungkin sering mendengar istilah "likuiditas" di dunia cryptocurrency, seperti ketika orang menyebutkan, "Proyek ini kekurangan likuiditas," atau "Proyek itu tidak memiliki cukup likuiditas." Ini adalah topik diskusi yang umum di komunitas crypto.
Apa sebenarnya Likuiditas?
Sederhananya, likuiditas dapat dianggap sebagai “modal kerja” atau “kelancaran pasar.” Semakin banyak likuiditas yang dimiliki suatu proyek atau cryptocurrency, semakin mudah bagi orang untuk berdagang tanpa mempengaruhi harga secara signifikan. Misalnya, Bitcoin memiliki likuiditas tinggi, yang berarti ada volume perdagangan substansial di hampir setiap bursa crypto di seluruh dunia. Likuiditas yang luas ini memudahkan untuk membeli atau menjual Bitcoin tanpa menyebabkan fluktuasi harga yang besar. Dalam kebanyakan kasus, ketika Anda membeli atau menjual jumlah Bitcoin yang biasa, dampak harga di pasar akan minimal. Namun, jika lembaga besar atau pemerintah melakukan transaksi bernilai jutaan dolar, mereka mungkin masih mempengaruhi harga Bitcoin.
Dalam industri crypto, ada dua jenis likuiditas utama: Likuiditas Pasar dan Likuiditas Aset.
Likuiditas Pasar
Likuiditas pasar mengacu pada seberapa mudah seseorang dapat menukar satu cryptocurrency dengan cryptocurrency lain atau mengonversinya menjadi uang tunai tanpa dampak harga yang besar. Cryptocurrency likuid tinggi seperti Bitcoin dan Ethereum, misalnya, diperdagangkan secara luas di banyak platform di seluruh dunia, yang berarti mereka dapat dibeli atau dijual dengan cepat dengan dampak harga minimal.
Likuiditas Aset
Likuiditas aset, di sisi lain, berkaitan dengan seberapa cepat Anda dapat mengonversi aset tertentu menjadi uang tunai atau aset lain. Jika Anda memegang cryptocurrency dengan likuiditas aset yang rendah, Anda mungkin kesulitan menjualnya dengan harga yang diinginkan. Seringkali, Anda perlu menjualnya dengan harga lebih rendah untuk menyelesaikan penjualan dengan cepat.
Kolam Likuiditas di DeFi
Platform DeFi (Keuangan Terdesentralisasi) sangat bergantung pada sesuatu yang disebut kolam likuiditas untuk menyediakan likuiditas. Dalam kolam likuiditas, pengguna menyetor cryptocurrency atau aset tertentu, dan kontrak pintar mengelola transaksi perdagangan dalam kolam tersebut. Ketika pengguna lain memperdagangkan aset, mereka dapat memanfaatkan kolam ini untuk transaksi mereka. Sebagai imbalannya, pengguna yang telah berkontribusi pada kolam menerima sebagian dari biaya perdagangan sebagai imbalan. Bursa terdesentralisasi (DEX) yang populer seperti Uniswap dan SushiSwap menggunakan sistem ini untuk memfasilitasi berbagai pasangan perdagangan, memungkinkan mereka untuk mempertahankan likuiditas dan meningkatkan pengalaman perdagangan pengguna.
Mengapa Likuiditas Penting dalam Crypto?
Likuiditas sangat penting dalam menentukan seberapa lancar perdagangan dapat terjadi. Misalnya, dengan aset likuid tinggi seperti Ethereum, bahkan pembelian besar (seperti 100 ETH) tidak akan menyebabkan peningkatan harga yang signifikan karena volume likuiditas yang ada. Namun, untuk cryptocurrency dengan likuiditas lebih rendah, transaksi besar dapat mendorong harga naik atau turun secara signifikan.
Memiliki likuiditas yang lebih rendah dapat menyebabkan manipulasi harga, di mana pemain besar dapat dengan mudah menggerakkan harga naik atau turun. Ini adalah sesuatu yang harus diwaspadai jika Anda berdagang cryptocurrency dengan likuiditas rendah, karena lebih rentan terhadap “manipulasi” oleh pedagang besar alias Paus.
Apa yang Mempengaruhi Likuiditas Cryptocurrency?
Volume Perdagangan
Likuiditas umumnya bergantung pada volume perdagangan. Ketika suatu cryptocurrency memiliki volume perdagangan yang tinggi, yang berarti banyak orang aktif membeli dan menjualnya dengan dana yang substansial, likuiditas akan meningkat. Sebaliknya, volume perdagangan yang lebih rendah berarti lebih sedikit peserta dan lebih sedikit dana yang tersedia untuk perdagangan, yang mengarah pada likuiditas yang lebih rendah.
Bursa dan Daftar
Sebuah cryptocurrency yang terdaftar di bursa terpusat (CEX) atau bursa terdesentralisasi (DEX) yang bereputasi dan memiliki volume tinggi kemungkinan akan memiliki likuiditas yang lebih baik karena basis pengguna yang besar dan volume perdagangan yang menarik di platform ini. Memiliki keberadaan di beberapa bursa dapat meningkatkan likuiditas, memudahkan orang untuk berdagang. Sebaliknya, hanya terdaftar di beberapa bursa yang kurang dikenal tidak menjamin likuiditas.
Aktivitas dan Kemitraan Proyek
Aktivitas dan kemajuan suatu proyek juga mempengaruhi likuiditasnya. Jika suatu proyek secara konsisten menjalin kemitraan yang berarti atau memperkenalkan pembaruan, itu membangun kepercayaan, yang mengarah pada perdagangan yang lebih aktif. Namun, jika proyek tidak melakukan pembaruan selama berbulan-bulan atau gagal membangun kemitraan baru yang efektif, minat komunitas terhadap proyek tertentu dapat berkurang, yang pada gilirannya dapat mengurangi likuiditas.
Kepatuhan Regulasi
Lingkungan regulasi di mana suatu proyek beroperasi juga dapat mempengaruhi likuiditas. Misalnya, jika suatu proyek tidak beroperasi sesuai dengan hukum negara tempat ia menawarkan layanan, pemerintah mungkin akan mengawasi atau memberlakukan pembatasan. Ini bisa mengurangi volume perdagangan dan, pada akhirnya, likuiditas aset tersebut.
Catatan Akhir tentang Likuiditas dan Perdagangan
Jika Anda merencanakan untuk berdagang atau memegang cryptocurrency dalam jangka panjang, likuiditas adalah sesuatu yang ingin Anda pertimbangkan. Volume perdagangan yang tinggi, tim proyek yang bereputasi, dan daftar di bursa besar adalah indikator positif likuiditas. Selain itu, tetap terupdate dengan berita terkait cryptocurrency sangat penting; perubahan harga yang tiba-tiba mungkin menunjukkan perkembangan signifikan yang dapat mempengaruhi likuiditas.
#liqudity #BinanceSquareFamily #LearnTogether