Akhirnya, kita telah memasuki momen terakhir pemilihan presiden AS 2024 yang penuh ketidakpastian. Tepat sehari sebelum hari pemungutan suara, mari kita lihat kembali pandangan para ahli dan jajak pendapat tentang dampak "pertarungan antara Trump dan Harris" terhadap cryptocurrency dan ekonomi global.
Dalam konteks konflik berkelanjutan antara Israel dan Iran, perang Rusia-Ukraina, serta proses dedolarisasi di negara-negara BRICS, pemilihan presiden AS 2024 sangat diperhatikan. Masalah geopolitik ini membawa tantangan global, dan pemilih AS melihat "pertarungan antara Trump dan Harris" sebagai titik balik penting bagi kebebasan berbicara, desentralisasi, dan regulasi kripto. Oleh karena itu, pemilihan minggu ini dan rapat Federal Reserve yang akan datang, bersama-sama memicu volatilitas tajam di pasar kripto, dengan Bitcoin (BTC) sempat turun dari 73.000 dolar menjadi 68.000 dolar.
Commonwealth Bank of Australia: Kemenangan Harris dapat menyebabkan depresiasi dolar
Tidak hanya pasar kripto yang bergejolak, pemilihan kali ini juga diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan dolar AS. Tim penelitian ekonomi dan pasar global dari Commonwealth Bank of Australia (CBA) dalam laporannya menunjukkan bahwa dolar AS mungkin akan mengalami volatilitas besar minggu ini. Jika Trump unggul dalam penghitungan suara yang dilakukan secara langsung, dolar diharapkan menguat; sementara jika Harris menang, dolar mungkin akan terdepresiasi sebesar 1%-2% minggu ini.
JPMorgan: Kemenangan Harris dapat mewujudkan pendaratan ekonomi yang lembut
David Kelly, Kepala Strategi Global di JPMorgan Asset Management, memiliki pandangan optimis tentang kelayakan pencalonan Harris. Kelly menunjukkan bahwa jika Trump menang, kebijakan fiskal ekspansifnya dapat mendorong inflasi, memaksa Federal Reserve untuk menghentikan penurunan suku bunga paling cepat pada bulan Desember. Sebaliknya, jika Partai Republik menang telak, AS mungkin akan menerapkan lebih banyak kebijakan fiskal ekspansif, ketegangan perdagangan dan defisit anggaran mungkin meluas, yang dapat menyebabkan kenaikan suku bunga. Namun, jika Harris terpilih, ekonomi AS diharapkan akan terus berada di jalur pendaratan yang lembut, dan Federal Reserve mungkin akan mempertahankan kebijakan akomodatif.
Jajak pendapat: Persaingan ketat di negara bagian ayunan
Pendapat para ahli beragam, dan jajak pendapat memberikan kita lebih banyak informasi. Menurut jajak pendapat dari perusahaan big data AtlasIntel, Trump memimpin Harris di semua 7 negara bagian ayunan, terutama dengan keunggulan yang jelas di Arizona dan Nevada. Data menunjukkan bahwa negara bagian besar yang merupakan bagian dari Rust Belt seperti Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania masih sangat kompetitif.
Selain itu, sebuah jajak pendapat dari Iowa menunjukkan bahwa Harris memimpin Trump dengan 47% berbanding 44%. Perlu dicatat bahwa jajak pendapat Iowa pada bulan September menunjukkan Trump unggul 4 poin persentase, sementara jajak pendapat bulan Juni menunjukkan dia unggul 18 poin persentase dari kandidat Partai Demokrat, Biden. Terakhir, jajak pendapat terbaru (New York Post) menunjukkan dukungan untuk Trump dan Harris masing-masing sebesar 49%, dibandingkan dengan sebelumnya, dukungan untuk Harris turun 2%.
Secara keseluruhan, pemilihan presiden AS 2024 antara Donald Trump dan Kamala Harris memiliki dampak global, berperan penting terhadap pasar global, regulasi kripto, dan arah kebijakan ekonomi AS di masa depan. Meskipun pendapat para ahli dan hasil jajak pendapat beragam, hasil pemilihan ini pasti akan memiliki dampak mendalam pada kebijakan ekonomi dan dinamika pasar dalam beberapa minggu ke depan.