Pada bulan Desember 2016, Elon Musk terjebak dalam kemacetan lalu lintas Los Angeles yang tampaknya tak ada habisnya. Frustrasi dengan keterlambatan, ia men-tweet, "Lalu lintas membuatku gila. Aku akan membangun mesin pengeboran terowongan dan mulai menggali..." Kebanyakan orang mengira ia bercanda, tetapi Musk tidak bercanda. Hanya dua minggu kemudian, The Boring Company secara resmi didirikan dengan misi yang berani: menciptakan jaringan terowongan bawah tanah yang dirancang untuk mengatasi kemacetan perkotaan. Sementara analis Wall Street menganggapnya sebagai trik atau sekadar aksi publisitas, Musk memiliki visi yang tidak bisa mereka lihat.
Pada tahun 2017, The Boring Company mengumpulkan $114 juta, dengan Musk secara pribadi menyumbang $101 juta. Dana yang tersisa? Mereka berasal dari trik pemasaran yang unik โ menjual 22.000 pelontar api seharga $450 masing-masing. Para kritikus Wall Street berpikir Musk telah sepenuhnya kehilangan kontak dengan kenyataan, tetapi dia baru saja mulai.
Pada tahun 2018, The Boring Company mencapai tonggak sejarah besar dengan menyelesaikan terowongan percobaan pertamanya di Hawthorne, California, dengan biaya $12 juta per mil. Untuk memberikan perspektif, proyek terowongan tradisional biasanya memakan biaya sekitar $1,2 miliar per mil. Musk memangkas biaya secara mencengangkan hingga 99%, mengurangi diameter terowongan dan menggunakan teknologi pengeboran terus-menerus yang canggih untuk secara dramatis menurunkan biaya.
Tahun 2019 menandai terobosan lainnya: The Boring Company mendapatkan kontrak signifikan pertamanya, mengamankan kesepakatan senilai $52 juta untuk membangun sistem transit bawah tanah di bawah Las Vegas Convention Center. Diselesaikan pada tahun 2021, proyek ini membungkam banyak skeptis, membuktikan bahwa The Boring Company dapat memberikan solusi infrastruktur yang nyata dan fungsional.
Tahun 2021 adalah titik penting. The Boring Company mengumpulkan dana yang mengesankan sebesar $690 juta, mendorong valuasinya menjadi $6,1 miliar. Para kritikus di Wall Street mulai memperhatikan; apa yang dulunya mereka anggap sebagai aksi publisitas kini muncul sebagai pesaing serius di sektor infrastruktur. Namun, pergeseran yang paling luar biasa masih di depan mata.
Pada tahun 2023, valuasi The Boring Company melonjak menjadi $129 miliar yang mencengangkan. Apa yang memicu lonjakan ini? Pergeseran strategis menuju terowongan utilitas. Terowongan ini berfungsi sebagai saluran untuk infrastruktur perkotaan yang pentingโmenampung pipa air, kabel listrik, dan saluran serat optik untuk internet. Dengan urbanisasi yang semakin cepat di seluruh dunia, pasar untuk infrastruktur semacam ini praktis tidak terbatas, mencapai triliunan. Saat ini, The Boring Company memiliki proyek yang sedang berlangsung di Las Vegas, Texas, dan Florida, dengan negosiasi yang sedang dilakukan dengan kota-kota di seluruh dunia.
Bagi mereka yang mencari penyelaman mendalam ke dalam usaha transformatif ini, nantikan informasi dan analisis lebih lanjut. Ingat, selalu lakukan riset sendiri (DYOR).
#GrayscaleXRPTrust #TetherAEDLaunch #USPCEExceeds #GrayscaleXRPTrust