PANews 31 Oktober melaporkan, menurut laporan keuangan terbaru dari Meta, raksasa teknologi AS, bisnis metaverse-nya masih mengalami kerugian puluhan miliar dolar setiap kuartal. Meta mengumumkan laporan keuangan kuartal ketiga pada hari Rabu, menyatakan bahwa departemen Reality Labs yang mengembangkan teknologi augmented reality dan virtual reality mengalami kerugian operasional sebesar 4,43 miliar dolar AS. Besarnya kerugian sedikit lebih kecil dari yang diperkirakan oleh analis yang disurvei oleh StreetAccount, yaitu 4,68 miliar dolar AS.
Pendapatan Reality Labs pada kuartal ketiga meningkat 29% dibandingkan tahun lalu, menjadi 270 juta dolar AS, tetapi masih di bawah ekspektasi analis yang mencapai 310,4 juta dolar AS. Reality Labs menghasilkan pendapatan terutama melalui penjualan headset VR Quest dari Meta dan kacamata pintar Ray-Ban Meta.
Pada tahun 2014, Meta pertama kali memasuki pasar VR, saat itu nama perusahaan tersebut masih Facebook, dan mengakuisisi perusahaan rintisan VR Oculus senilai 2 miliar dolar AS. CEO Meta, Mark Zuckerberg, percaya bahwa pengembangan teknologi VR dan AR dapat menjadikan perusahaan sebagai pemimpin platform komputasi pribadi utama berikutnya. Investasi ini sangat mahal bagi Meta. Sejak 2020, kerugian operasional Reality Labs telah mencapai lebih dari 58 miliar dolar AS.