Bitcoin, mata uang kripto paling populer di dunia, telah mengalami naik turun dalam beberapa tahun terakhir. Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa hampir $20rb pada bulan Desember 2017, kemudian jatuh di bawah $4rb pada bulan Maret 2020, dan kemudian melonjak lagi hingga lebih dari $40rb pada bulan Januari 2021. Namun apa yang akan terjadi pada Bitcoin dalam dua tahun ke depan? Apakah ini akan menembus batasan $50k pada akhir tahun 2023?
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga $BTC , seperti penawaran dan permintaan, regulasi, inovasi, adopsi, persaingan, dan sentimen. Beberapa faktor tersebut bersifat bullish untuk #BTC , sementara faktor lainnya bersifat bearish. Mari kita lihat beberapa kemungkinan skenario yang dapat mempengaruhi harga Bitcoin di masa depan.
Skenario bullish
Lebih banyak adopsi institusional:
Salah satu pendorong utama reli Bitcoin baru-baru ini adalah peningkatan minat dan investasi dari pemain institusional, seperti MicroStrategy, Square, PayPal, dan Grayscale. Perusahaan-perusahaan ini telah menyadari potensi Bitcoin sebagai penyimpan nilai, lindung nilai terhadap inflasi, dan alternatif digital selain emas. Jika lebih banyak investor institusional dan perusahaan mengikuti dan mengalokasikan sebagian aset mereka ke Bitcoin, hal ini dapat meningkatkan permintaan dan harga Bitcoin secara signifikan.
Lebih banyak inovasi dan pengembangan:
Jaringan Bitcoin terus berkembang dan meningkat, berkat upaya para pengembang, peneliti, dan pengusaha. Beberapa proyek yang dapat meningkatkan fungsionalitas, skalabilitas, keamanan, dan kegunaan Bitcoin termasuk Taproot, Schnorr Signature, Lightning Network, sidechains, dan bursa terdesentralisasi. Inovasi-inovasi ini dapat menjadikan Bitcoin lebih menarik dan dapat diakses oleh lebih banyak pengguna dan kasus penggunaan.
Regulasi yang lebih menguntungkan:
Regulasi adalah pedang bermata dua bagi Bitcoin. Di satu sisi, hal ini dapat memberikan kejelasan, legitimasi, dan perlindungan bagi pengguna dan bisnis Bitcoin. Di sisi lain, hal ini juga dapat memberlakukan pembatasan, pajak, dan larangan terhadap aktivitas Bitcoin. Lingkungan peraturan untuk Bitcoin bervariasi dari satu negara ke negara lain, dan seringkali tidak pasti dan tidak dapat diprediksi. Namun, jika lebih banyak negara mengadopsi sikap positif dan mendukung terhadap Bitcoin, seperti Jepang, Swiss, atau Singapura, hal ini dapat mendorong lebih banyak adopsi dan inovasi di bidang Bitcoin.
Skenario bearish
Lebih banyak persaingan dan gangguan:
Bitcoin bukan satu-satunya mata uang kripto yang ada di pasar. Ada ribuan koin dan token lain yang menawarkan fitur, manfaat, dan trade-off berbeda. Beberapa dari pesaing ini mencoba menantang atau melampaui Bitcoin dalam hal kecepatan, skalabilitas, privasi, atau fungsionalitas. Misalnya, Ethereum adalah platform terkemuka untuk kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi (DApps), sedangkan Monero adalah koin terkemuka untuk privasi dan anonimitas. Jika mata uang kripto ini atau mata uang kripto lainnya berhasil mendapatkan lebih banyak pangsa pasar dan popularitas dibandingkan Bitcoin, hal ini dapat mengikis dominasi dan nilai Bitcoin.
Masalah atau serangan yang lebih teknis:
Jaringan Bitcoin dirancang agar aman dan tahan terhadap serangan jahat. Namun, hal ini tidak kebal terhadap gangguan teknis atau kesalahan manusia. Misalnya, pada tahun 2010, bug dalam kode Bitcoin memungkinkan seseorang membuat 184 miliar bitcoin secara tiba-tiba. Masalah ini segera diperbaiki dan transaksi dibatalkan, namun hal ini menunjukkan bahwa Bitcoin bukannya tanpa cela. Selain itu, selalu ada potensi ancaman dari peretas, penipu, atau pelaku jahat yang mencoba mengeksploitasi kerentanan atau mencuri bitcoin dari pengguna atau bursa. Jika insiden seperti ini sering terjadi atau cukup parah, hal ini dapat merusak kepercayaan dan keyakinan terhadap Bitcoin.
Sentimen atau peristiwa yang lebih negatif:
Harga Bitcoin juga dipengaruhi oleh suasana hati dan emosi para pelaku pasar. Faktor-faktor seperti liputan media, opini publik, dukungan atau kritik selebriti dapat memengaruhi cara orang memandang dan menilai Bitcoin. Contohnya pada tahun 2014 ketika Mt.Gox ambruk akibat peretasan besar-besaran yang mengakibatkan hilangnya 850 ribu bitcoin senilai sekitar $450 juta saat itu, hal tersebut menimbulkan banyak kepanikan dan keputusasaan di kalangan komunitas bitcoin. Demikian pula jika ada peristiwa geopolitik atau ekonomi besar yang menciptakan ketidakpastian atau ketidakstabilan di dunia seperti konflik perang, bencana alam, pandemi atau resesi, hal ini juga dapat berdampak negatif pada harga bitcoin.
Kesimpulan
Bitcoin adalah aset yang mudah berubah dan tidak dapat diprediksi yang dapat mengalami fluktuasi harga yang signifikan dalam waktu singkat. Tidak mungkin memprediksi secara akurat apa yang akan terjadi pada harga bitcoin di masa depan karena ada banyak faktor yang dapat mempengaruhinya baik secara positif maupun negatif. Namun berdasarkan beberapa kemungkinan skenario yang dibahas di atas, nampaknya bitcoin memiliki lebih banyak potensi keuntungan daripada kerugian dalam jangka panjang. Oleh karena itu, tidak masuk akal untuk mengharapkan bitcoin akan mencapai $50k pada akhir tahun 2023 jika dapat mengatasi beberapa tantangan dan risiko yang dihadapinya selama ini. #crypto2023
*bukan nasihat keuangan