Pelanggaran ini telah menimbulkan pertanyaan tentang keamanan aset digital yang dikendalikan negara dan perlunya praktik penyimpanan crypto yang dijaga yang lebih baik.
Pemerintah AS berhasil memulihkan hampir $19,3 juta dalam crypto kurang dari 24 jam setelah dana tersebut secara misterius dicuri dari dompet yang terkait dengan pemerintah, menurut analis, termasuk ZachXBT dan Arkham Intelligence.
Pemulihan yang cepat, yang mengembalikan sekitar 88% dari aset yang awalnya terkompromi, telah membuat analis onchain dan ahli keamanan siber mempertanyakan integritas protokol keamanan dompet pemerintah.
Pelanggaran tersebut melibatkan aset senilai $20 juta, terutama stablecoin dan ether, yang telah ditransfer melalui alamat mencurigakan yang diduga terkait dengan layanan pencucian uang yang dikenal.
Insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah Arkham mengeluarkan pembaruan tentang pergerakan tidak terduga dari alamat dorman yang terkait dengan peretasan Bitfinex yang terkenal. Namun, pada pagi hari 25 Oktober, Arkham melaporkan bahwa sebagian besar aset telah dikembalikan ke kendali pemerintah.
Meskipun pemulihan cepat ini, insiden tersebut telah menimbulkan keraguan tentang keamanan aset digital yang dikendalikan negara, dengan analis seperti Ergo BTC menunjukkan potensi celah keamanan dan inkonsistensi dalam pengelolaan dompet. Motif dan keadaan di balik transfer tetap tidak terjelaskan, menambah nuansa misteri pada insiden tersebut.
Pelanggaran dan pemulihan sebagian yang hampir segera menyoroti tantangan dalam mengelola aset digital yang terkait dengan kasus kriminal, terutama karena lembaga negara semakin mengandalkan penyimpanan crypto yang dijaga.
Peristiwa ini mengikuti insiden keamanan terbaru lainnya yang melibatkan entitas pemerintah AS, seperti peretasan akun media sosial Komisi Sekuritas dan Bursa. Meskipun peretas baru-baru ini ditangkap, insiden ini tetap berkontribusi pada kekhawatiran yang semakin meningkat tentang protokol keamanan siber di dalam lembaga federal.
Pengamat dan analis onchain tetap waspada saat mereka menunggu kejelasan lebih lanjut tentang pelanggaran tersebut. Insiden ini menyoroti kerentanan dalam pengelolaan aset crypto pemerintah, memicu pembicaraan tentang perlunya praktik keamanan yang lebih ketat dan transparan.