Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, telah memasuki kemitraan multi-tahun dengan agensi berita Reuters untuk mengintegrasikan fungsi obrolan kecerdasan buatan ke dalam platformnya.

Menurut laporan dari Axios yang mengutip sumber yang akrab dengan masalah ini, kemitraan tersebut akan memungkinkan chatbot AI Meta untuk menarik berita Reuters untuk menjawab pertanyaan pengguna tentang peristiwa terkini.

Meta dalam berita

Mulai 25 Oktober, fitur ini akan tersedia untuk pengguna yang berbasis di Amerika Serikat melalui asisten AI Meta di Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger.

Dengan integrasi ini, AI Meta sekarang dapat langsung terhubung ke artikel berita Reuters saat menjawab pertanyaan terkait. Rincian tentang kesepakatan ini, termasuk lisensi untuk melatih model bahasa besar Meta (LLM) yang dikenal sebagai Llama, belum diungkapkan.

Seorang juru bicara Meta berkata:

"Sementara sebagian besar orang menggunakan Meta AI untuk tugas kreatif, penyelaman mendalam tentang topik baru atau bantuan cara, kemitraan ini akan membantu memastikan pengalaman yang lebih berguna bagi mereka yang mencari informasi tentang peristiwa terkini."

Kolaborasi ini menandai kesepakatan berita besar pertama Meta di era AI, menyoroti upaya perusahaan untuk mengikuti tren yang lebih luas di bidang pengembangan AI.

Peralihan Meta untuk mengintegrasikan berita dengan chatbot AI-nya menyimpang dari upayanya untuk meminimalkan konten berita dan politik di semua platform utamanya.

Setelah kontroversi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk penghentian 'Tab Berita' oleh Meta dan pengurangan penekanan pada berita politik pasca-2020, raksasa teknologi itu telah sebagian besar menjauh dari fitur-fitur yang berfokus pada berita.

Namun, kesepakatan AI baru ini menunjukkan kemungkinan kembalinya berita dalam kapasitas yang lebih terkontrol, menargetkan pengguna yang secara aktif mencari berita daripada menerima berita tersebut secara pasif di umpan mereka.

Berita yang dihasilkan oleh AI

Kemitraan Meta dengan Reuters adalah bagian dari tren yang berkembang di mana perusahaan AI bekerja sama dengan outlet berita yang mapan untuk meningkatkan kredibilitas dan mengurangi kekhawatiran hukum.

OpenAI, pencipta di balik chatbot ChatGPT yang populer dan LLM GPT-4, telah menandatangani beberapa perjanjian lisensi untuk memasukkan berita yang dapat diandalkan ke dalam modelnya, menjawab permintaan pengguna akan informasi yang akurat dan kekhawatiran penerbit tentang penggunaan konten.

Perjanjian ini menandai respons terhadap lanskap yang berubah di mana gugatan, seperti yang melibatkan Time dan Associated Press terhadap OpenAI, menantang penggunaan konten berhak cipta oleh industri AI.

OpenAI juga telah bekerja sama dengan Financial Times bersama dengan media internasional untuk menghadirkan berita kepada pengguna dalam berbagai bahasa termasuk penerbit Prancis Le Monde, Prisa Media dari Spanyol, dan raksasa media Jerman Axel Springer.

AI Eye: Sebuah kultus aneh sedang tumbuh di sekitar 'agama' memecoin yang dibuat oleh AI.