Dipublikasikan: 20/08/2024 - Penulis: Leexim AZC.NEWS
Pemerintah Nigeria bergerak maju dengan rencana untuk mengintegrasikan cryptocurrency ke dalam kerangka pajaknya.
Layanan Pendapatan Dalam Negeri Federal (FIRS) memimpin upaya untuk menyusun undang-undang pajak baru yang bertujuan untuk mengatur dan mengenakan pajak pada sektor cryptocurrency yang berkembang pesat. Meskipun peran Nigeria yang menonjol di pasar cryptocurrency global, negara ini sejauh ini hanya mengumpulkan pendapatan pajak minimal dari aktivitas terkait crypto. Untuk mengatasi hal ini, FIRS mencari dukungan legislatif dari Majelis Nasional Nigeria.
Kurangnya Manfaat Pajak dari Aktivitas Cryptocurrency
Laporan terbaru menunjukkan bahwa undang-undang regulasi pajak baru yang menargetkan aktivitas cryptocurrency sedang dalam pengembangan. Ketua FIRS Zacch Adedeji menyampaikan inisiatif ini kepada komite gabungan Majelis Nasional Nigeria sebagai bagian dari reformasi yang lebih luas bertujuan untuk memodernisasi sistem pajak negara.
Adedeji menekankan perlunya Nigeria untuk memperbarui undang-undang pajaknya agar lebih mencerminkan lanskap ekonomi saat ini, yang semakin mencakup transaksi cryptocurrency untuk perdagangan lintas batas dan pembayaran. Meskipun Nigeria memiliki keberadaan yang signifikan di pasar cryptocurrency Afrika dan global, negara ini belum mendapatkan manfaat pajak yang substansial dari aktivitas ini.
Pemerintah Nigeria Bergerak untuk Memungut Pajak atas Transaksi Cryptocurrency
Untuk menekankan masalah ini, Gubernur Bank Sentral Nigeria, Olayemi Cardoso, sebelumnya menyoroti bahwa Binance, sebuah bursa cryptocurrency terkemuka, memfasilitasi transaksi senilai $26 miliar dari Nigeria. Namun, beberapa pejabat berargumen bahwa bursa tersebut tidak mengumpulkan pajak atas nama pemerintah Nigeria, yang menyebabkan kehilangan pendapatan yang signifikan bagi negara.
Dalam pidatonya kepada komite, Adedeji mengakui kekhawatiran ini dan menguraikan rencana untuk merombak sistem pajak demi efisiensi yang lebih besar.
"Kita tidak bisa mengabaikan ekosistem cryptocurrency; itu adalah bagian penting dari lingkungan ekonomi saat ini. Namun, di Nigeria, saat ini tidak ada undang-undang yang mengatur aktivitas cryptocurrency," kata Adedeji. Dia meyakinkan komite bahwa FIRS tetap berkomitmen untuk mencapai target pendapatannya sebesar $12,2 miliar (19,4 triliun naira) sambil mempertimbangkan perubahan yang diperlukan pada undang-undang pajak.
Sementara itu, Ketua Komite Keuangan Senat Sani Musa memuji Adedeji atas kolaborasinya dengan para pembuat undang-undang dan mendukung gagasan tentang lembaga pengumpulan pajak yang terpadu. Ketua Komite Keuangan DPR Kalejaiye Paul juga menyatakan dukungannya terhadap upaya FIRS.