Manajemen proyek dan kerja tim yang baik: Pastikan proyek sesuai jadwal dan ada komunikasi serta kerja sama yang baik antar anggota tim.

Tujuan dan visi yang jelas: Proyek harus memiliki tujuan dan visi yang jelas dan spesifik, yang akan memberikan arahan bagi keseluruhan proyek.

Desentralisasi: Memastikan bahwa proyek benar-benar terdesentralisasi dan menghindari satu titik kegagalan atau potensi risiko dari entitas yang terpusat.

Mekanisme insentif ekonomi: Memberikan insentif yang sesuai untuk node (yang tidak hadir), validator, atau peserta jaringan lainnya untuk memastikan keamanan dan stabilitas jaringan.

Model tata kelola yang efektif: Proyek harus memiliki proses pengambilan keputusan yang jelas dan adil yang memungkinkan anggota masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Kepraktisan dan permintaan pasar: Pastikan proyek memiliki skenario penerapan dan permintaan pasar yang sebenarnya, bukan hanya inovasi teknis.

Komunitas yang aktif dan terlibat: Komunitas yang kuat dapat memberikan dukungan teknis, umpan balik, dan promosi untuk proyek tersebut.

Penelitian dan pengembangan dan inovasi yang berkelanjutan: Seiring dengan berkembangnya teknologi dan pasar, proyek harus terus melakukan penelitian dan pengembangan dan inovasi untuk mempertahankan daya saingnya.