Pada tahun 2010, seorang mahasiswa berusia 22 tahun bernama Evan menemukan sebuah posting di forum teknologi tentang mata uang digital baru yang menarik yang disebut Bitcoin. Diciptakan oleh Satoshi Nakamoto yang misterius, Bitcoin menjanjikan sistem peer-to-peer yang terdesentralisasi di luar kendali pemerintah. Penasaran dengan konsep baru ini, Evan memutuskan untuk mencobanya. Saat itu, Bitcoin hanya bernilai beberapa sen, tetapi Evan tidak tertarik pada mata uang tersebut karena uang—ia terpesona oleh teknologinya.

Menggunakan komputer lamanya, Evan menambang beberapa ribu Bitcoin selama setahun. Penambangan relatif mudah, hanya melibatkan segelintir orang. Bagi Evan, itu lebih merupakan eksperimen yang menyenangkan daripada sesuatu yang signifikan. Ia menyimpan Bitcoin-nya di hard drive dan menyisihkannya, tanpa membayangkan bahwa suatu hari nanti nilainya akan meningkat.

Seiring berjalannya waktu, kehidupan terus berjalan. Evan lulus, mendapat pekerjaan, dan pindah ke apartemen baru. Perhatiannya teralih dari Bitcoin, dan peralatan penambangannya berdebu. Hard drive lama itu, yang berisi ribuan Bitcoin, dibuang ke dalam kotak berisi peralatan teknologi yang tidak terpakai dan dilupakan.

Pada tahun 2017, Bitcoin menjadi berita utama karena melonjak ke titik tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya—$1.000, lalu $5.000, dan kemudian $20.000 per koin. Tiba-tiba, Evan teringat akan simpanannya. Karena gembira dengan pemikiran bahwa koin-koinnya yang terlupakan mungkin sekarang bernilai jutaan, ia bergegas mencari hard drive lamanya.

Namun, yang membuatnya ngeri, benda itu hilang. Karena panik, Evan menggeledah apartemennya dari atas ke bawah, tetapi segera menyadari kebenarannya. Selama kepindahan sebelumnya, ia telah membuang beberapa komponen komputer lama—tanpa sengaja membuang hard drive yang menyimpan kekayaan Bitcoin-nya. Kenyataan itu menghantamnya bagai batu bata.

Kisah Evan menjadi sensasi media—kisah peringatan tentang kesempatan yang hilang. Beberapa orang berspekulasi bahwa Bitcoin yang hilang bisa bernilai lebih dari $50 juta pada puncaknya. Meskipun telah berupaya keras, termasuk mengunjungi tempat pembuangan sampah tempat ia mengira Bitcoin itu akan berakhir, Evan tidak pernah bisa menemukan kembali harta karunnya yang hilang.

Maju cepat ke tahun 2024. Evan, yang sudah lebih tua dan lebih bijak, mendengar tentang mata uang digital baru—$LUNAR—bagian dari ekosistem MoonPrime Games yang inovatif, yang memimpin perubahan dalam permainan Web3. Proyek ini menjanjikan untuk merevolusi dunia permainan dengan platform berbasis blockchain, dan Evan merasakan percikan rasa ingin tahu yang sudah tidak asing lagi.

Kenangan tentang Bitcoin yang hilang masih menyakitkan, Evan melihat $LUNAR sebagai kesempatan kedua. Bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu, kali ini ia berinvestasi dengan hati-hati, menggunakan opsi penyimpanan dingin yang paling aman yang tersedia. Meskipun ia kehilangan satu keberuntungan, Evan optimis bahwa $LUNAR dapat menawarkan awal yang baru yang telah lama dinantikannya.

Hard drive berisi Bitcoin milik Evan mungkin masih terkubur di suatu tempat, sebuah pengingat bisu tentang sifat aset digital yang bergerak cepat. Namun, kisah Evan juga merupakan bukti peluang yang terus bermunculan di dunia kripto. Satu peluang mungkin hilang, tetapi peluang berikutnya sudah di depan mata—dan bagi Evan, $LUNAR mewakili cakrawala baru itu.