Rencana Reorganisasi FTX yang Direvisi Mengatasi Penilaian Klaim Cryptocurrency
Debitur bursa mata uang kripto FTX yang sekarang sudah tidak beroperasi telah mengajukan perubahan rencana reorganisasi Bab 11, yang menyarankan bahwa klaim aset pelanggan harus dinilai secara surut hingga tanggal keruntuhan bursa pada November tahun lalu.
Dalam pengajuan ke pengadilan baru-baru ini di Pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat untuk Distrik Delaware, debitur mengusulkan agar setiap klaim pelanggan yang meminta kompensasi dari bursa harus didasarkan pada nilai aset pada tanggal 11 November 2022.
Rencananya, nilai setiap klaim akan ditentukan dengan mengkonversi aset kripto menjadi uang tunai menggunakan tingkat konversi yang ditentukan dalam tabel konversi.
Harga Cryptocurrency telah meningkat secara signifikan sejak pengajuan kebangkrutan.
Bitcoin, misalnya, bernilai $17,036 selama pengajuan tetapi sejak itu melonjak menjadi $42,272 pada saat publikasi.
Dalam perkembangan terpisah, FTX menerima persetujuan pada tanggal 30 November untuk menjual aset perwalian senilai sekitar $873 juta, dengan tujuan menggunakan dana tersebut untuk membayar kembali kreditor bursa yang bangkrut.
Selanjutnya, pada tanggal 7 Desember, Komite Ad Hoc Pelanggan FTX 2.0 mengusulkan revisi rencana reorganisasi untuk memastikan keseimbangan yang adil antara kepentingan para pemangku kepentingan.
Sementara itu, pengawasan terhadap aktivitas aset kripto yang terkait dengan FTX dan Alameda Research semakin meningkat.
Pada tanggal 9 Desember, muncul laporan bahwa dompet yang terkait dengan entitas yang sudah tidak beroperasi ini telah mentransfer aset digital senilai $23,59 juta ke beberapa bursa mata uang kripto.
Bankman-Fried Menghadapi 115 Tahun Penjara
Bulan lalu, pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, dinyatakan bersalah oleh juri karena menipu pelanggan dan pemberi pinjaman.
Tanggal hukuman tentatif telah ditetapkan pada 28 Maret 2024, dan para ahli hukum memperkirakan potensi hukuman penjara 15-20 tahun, meskipun secara teoritis maksimum 115 tahun.
