Menurut laporan Global Times pada tanggal 19 Oktober, Trump mengusulkan dalam sebuah wawancara bahwa Korea Selatan harus membayar lebih untuk pasukan AS yang ditempatkan di wilayahnya. Dia menunjukkan bahwa jika dia terpilih kembali sebagai presiden, Korea Selatan harus membayar biaya garnisun militer hingga 10 miliar dolar AS setiap tahun, dan percaya bahwa Korea Selatan akan dengan senang hati membayar biaya ini karena dia menganggap Korea Selatan sebagai sebuah "mesin penghasil uang".
Pernyataan ini memicu diskusi luas di Korea Selatan. Korea Selatan tampaknya tidak menunjukkan penolakan yang jelas terhadap permintaan Trump untuk meningkatkan pembagian pengeluaran militer. Namun pernyataan Trump yang menyebut Korea Selatan sebagai "mesin uang" menimbulkan kontroversi penerjemahan di Korea Selatan. Orang yang berbeda telah memberikan banyak versi terjemahan yang berbeda, termasuk "mesin anjungan tunai mandiri", "mesin ATM", "mesin pencetak uang", "sumber arus kas" dan "mesin penghasil uang". perbedaan, namun makna inti yang disampaikan adalah bahwa Trump bermaksud membuat Korea Selatan membayar lebih. Selain itu, beberapa orang menerjemahkan ungkapan ini sebagai "negara kaya", yang mencerminkan harga diri dan kesombongan sebagian orang Korea terhadap citra negara mereka.