Teknologi Blockchain dibangun atas dasar desentralisasi, transparansi, dan keamanan. Namun, seiring dengan pertumbuhan jaringan, kekuatan ini dapat menimbulkan tantangan yang dikenal sebagai "Dilema Petani." Dilema ini muncul ketika peserta jaringan, atau petani, harus memilih antara menyimpan riwayat blockchain untuk meningkatkan keamanan atau mengoptimalkan penyimpanan untuk konsensus transaksi guna meningkatkan kecepatan.

Biasanya, petani memprioritaskan konsensus untuk imbalan yang lebih tinggi, tetapi hal ini dapat merusak keamanan jaringan dan desentralisasi dalam jangka panjang. Seiring meluasnya jaringan blockchain, persyaratan penyimpanan menjadi lebih menuntut, sehingga dilema ini menjadi lebih rumit.

Bagaimana Otonomi dan Subruang Memecahkan Masalah
Autonomys dan Subspace memperkenalkan solusi inovatif dengan memisahkan proses penyimpanan dan konsensus. Dengan menggunakan model Proof-of-Archival-Storage (PoAS), petani dapat fokus pada penyimpanan yang aman#blockchain data, sementara pemrosesan transaksi dan konsensus terjadi pada jaringan terpisah. Hal ini memastikan bahwa keamanan maupun efisiensi tidak terganggu.

Dengan pendekatan ini, jaringan blockchain dapat mempertahankan desentralisasi dan keamanan sekaligus melakukan penskalaan secara efektif. Petani merasakan berkurangnya beban penyimpanan, dan jaringan tetap tangguh, sehingga ideal untuk aplikasi #AI terdesentralisasi dan kasus penggunaan blockchain canggih lainnya.

Dengan menyelesaikan Dilema Petani, #Autonomys dan #Subspace memastikan bahwa teknologi blockchain tetap berskala, aman, dan dapat diakses oleh berbagai peserta, bahkan mereka yang memiliki perangkat keras dasar. #AI3