Telegram akan membuka kantor di Kazakhstan untuk meningkatkan kepatuhan lokal terhadap kerangka hukum negara tersebut.

Undang-undang negara tersebut kini mengharuskan platform media sosial untuk menunjuk perwakilan dan mendirikan kantor fisik di dalam wilayah mereka.

Menteri Pengembangan Digital, Inovasi, dan Industri Dirgantara Kazakhstan, Baglan Madiyev, mengonfirmasi bahwa Telegram secara aktif bekerja sama dengan pemerintah.

Perusahaan akan bekerja sama erat dengan otoritas setempat untuk memblokir saluran berbahaya dan menghapus konten ilegal dengan lebih efisien. Madiyev menekankan bahwa kolaborasi ini sangat penting untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan digital bagi warga Kazakhstan.

Perubahan kebijakan di tengah perubahan yang lebih luas

Langkah Telegram ke Kazakhstan terjadi selama periode perubahan besar bagi platform tersebut. Tekanan baru-baru ini dari berbagai pemerintah telah mendorong platform tersebut untuk bersikap lebih kooperatif, terutama terkait konten ilegal dan keamanan data.

Mengingat tuntutan ini, Telegram telah menyesuaikan kebijakannya untuk mematuhi permintaan pemerintah terkait data pengguna jika diperlukan. Ini merupakan perubahan penting dalam pendekatan perusahaan sebelumnya yang tidak ikut campur dalam bekerja sama dengan penegak hukum.

Pavel Durov, CEO Telegram, menghadapi serangkaian masalah hukum yang berdampak serius pada operasi platform tersebut.

Ia ditangkap dan dibebaskan dengan jaminan sebesar €5 juta di Prancis, dan kini ia dilarang meninggalkan negara itu. Sebagai bagian dari syarat jaminannya, ia harus melapor ke polisi dua kali seminggu.

Tim hukumnya telah menolak tuduhan tersebut sebagai tuduhan yang tidak berdasar dan menegaskan bahwa Durov tidak menyembunyikan apa pun. Namun, jika terbukti bersalah, ia akan menghadapi hukuman yang berat, yang kemungkinan akan berdampak jangka panjang pada kepemimpinan Telegram.

Durov juga tengah menghadapi tuduhan kekerasan dari mantan pasangannya, yang mengklaim bahwa Durov telah menganiaya putra bungsu mereka antara tahun 2021 dan 2022. Mantan pasangannya telah mengajukan tuntutan pidana di Swiss, menuduhnya melakukan kekerasan fisik dan psikologis.

Fitur dan inisiatif baru untuk pengguna Telegram

Di tengah drama hukum, Telegram masih meluncurkan fungsionalitas baru yang dirancang untuk melibatkan pengguna dan membuat platform lebih interaktif.

Salah satu fitur terbaru adalah sistem pemberian hadiah, di mana pengguna dapat mengirim hadiah animasi yang diubah menjadi "Bintang". Bintang ini dapat ditampilkan pada profil pengguna atau digunakan untuk membeli layanan di aplikasi mini.

Selain itu, platform tersebut telah memperkenalkan layanan verifikasi yang memungkinkan bisnis memverifikasi nomor telepon dengan biaya $0,01 per verifikasi.

Alat ini dilaporkan dirancang untuk meningkatkan kepercayaan antara pengguna dan bisnis dengan memastikan komunikasi yang aman.

Dengan fitur ini, Telegram meningkatkan perannya sebagai platform yang dapat diandalkan baik bagi pengguna biasa maupun perusahaan.

Penambahan penting lainnya adalah antarmuka pelaporan yang diperbarui, yang kini menggabungkan kemampuan berbasis AI. Pengguna dapat mengirimkan laporan yang lebih terperinci secara real-time.

Platform ini juga telah meningkatkan fungsionalitas obrolan video untuk pengguna iOS, dengan fokus pada peningkatan kinerja dan pengoptimalan baterai yang lebih baik.

Menanggapi meningkatnya permintaan untuk opsi streaming langsung, Telegram kini mendukung streaming RTMP, yang memungkinkan pengguna untuk menyiarkan konten langsung melalui kunci streaming khusus.