Habibur Rahman, seorang pedagang kripto dari East Ham, London, telah mengaku tidak bersalah atas tuduhan terkait menjalankan bisnis ATM kripto ilegal dan pencucian uang senilai £300.000 (sekitar $395.000).
Rahman ditangkap pada April 2023 setelah polisi menggerebek toko ponselnya di Chatham, Kent, tempat mereka menyita beberapa ATM kripto. Menurut BBC, juru bicara Kepolisian Kent mengonfirmasi rincian tersebut. Otoritas Perilaku Keuangan (FCA) mengharuskan semua operator ATM kripto untuk mendaftar kepada mereka, sebuah aturan yang diduga diabaikan Rahman.
Dalam sidang di Pengadilan Magistrat Medway, Rahman menghadapi dakwaan karena menjalankan bisnis yang tidak diatur dan secara ilegal mengonversi uang tunai menjadi mata uang kripto antara April dan Juni 2022. Matthew Long, direktur pembayaran dan aset digital FCA, menekankan risiko penggunaan mesin ini, dan memperingatkan bahwa nasabah mungkin tanpa sengaja memberikan uang mereka kepada penjahat.
Kasus ini merupakan bagian dari tindakan keras yang lebih luas oleh FCA terhadap aktivitas kripto yang tidak terdaftar. Baru-baru ini, pedagang London lainnya, Olumide Osunkoya, didakwa mengoperasikan beberapa ATM kripto ilegal yang memproses transaksi senilai £2,6 juta (sekitar $3,4 juta). Sejak saat itu, Osunkoya telah mengaku bersalah atas lima pelanggaran, yang menandai hukuman pertama dari jenisnya di Inggris.
Saat FCA meningkatkan upaya penegakannya, kasus ini menyoroti perlunya pengawasan regulasi di sektor mata uang kripto untuk melindungi konsumen dan menjaga integritas keuangan.
#bitcoinatm #BTC #bitcoin #traders #WeAreAllSatoshi