BNB, token asli BNB Chain, telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa, mempertahankan posisinya sebagai mata uang kripto terbesar ketiga meskipun terjadi penurunan aktivitas on-chain baru-baru ini. Meskipun harga BNB tetap relatif stabil, muncul kekhawatiran tentang keberlanjutan kinerjanya.

Nilai BNB sebagian didorong oleh manfaat yang ditawarkan oleh bursa Binance, seperti akses launchpad eksklusif dan diskon biaya perdagangan. Faktor-faktor ini dapat mengurangi ketergantungan pada penggunaan BNB Chain.

Penurunan aktivitas Rantai BNB, termasuk biaya jaringan dan volume DApp, menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan harga BNB dalam jangka panjang.

Semakin populernya solusi lapisan-2 Ethereum, seperti Base, menimbulkan ancaman kompetitif bagi BNB Chain.

Untuk menilai korelasi antara aktivitas Rantai BNB dan harga BNB, penting untuk menganalisis deposit on-chain, biaya jaringan, dan volume DApp. Sementara total nilai terkunci (TVL) pada Rantai BNB tetap relatif stabil, biaya jaringan telah turun secara signifikan, yang menunjukkan penurunan aktivitas.

Dibandingkan dengan Ethereum dan Solana, BNB Chain telah menunjukkan tanda-tanda tertinggal dalam hal aktivitas on-chain. TVL Ethereum tetap tidak berubah, sementara Solana melonjak, yang menunjukkan peningkatan minat dan aktivitas pengguna.

Penawaran Binance di awal peluncuran telah menuai kritik karena dianggap tidak adil. Beberapa pihak berpendapat bahwa persyaratan bagi penerbit token untuk menyimpan sejumlah besar BNB menciptakan persaingan yang tidak seimbang dan menghambat kepemilikan jangka panjang.

Performa harga BNB baru-baru ini dipengaruhi oleh kombinasi sejumlah faktor, termasuk hubungannya dengan bursa Binance, aktivitas on-chain, dan tekanan persaingan dari blockchain lain. Meskipun BNB telah menunjukkan ketahanan, penurunan aktivitas di BNB Chain menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan apresiasi harganya. Investor harus memantau faktor-faktor ini dengan cermat untuk membuat keputusan yang tepat tentang kepemilikan BNB mereka.