1. Kulit Kepala
Scalping melibatkan melakukan beberapa perdagangan dalam periode yang sangat singkat (menit atau detik), dengan tujuan mendapatkan keuntungan kecil pada setiap perdagangan. Scalper memanfaatkan pergerakan harga yang sangat kecil dan mengandalkan likuiditas. Hal ini memerlukan pengambilan keputusan yang cepat, spread yang ketat, dan slippage yang minimal agar efektif. Scalping menuntut tingkat konsentrasi yang tinggi dan populer di pasar seperti forex dan mata uang kripto.
Kiat: Scalping paling cocok dilakukan selama periode likuiditas pasar tinggi, seperti saat sesi perdagangan utama sedang berlangsung (misalnya, London dan New York untuk forex). Gunakan platform dengan kecepatan eksekusi tinggi.
2. Perdagangan Momentum
Pedagang momentum memanfaatkan tren arah yang kuat, baik bullish maupun bearish. Mereka membeli saat pasar bergerak naik dan menjual saat pasar bergerak turun, dengan mengandalkan kelanjutan momentum. Indikator seperti Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Relative Strength Index (RSI) membantu mengonfirmasi kekuatan tren.
Saran: Keluar dari posisi saat momentum mulai memudar atau saat kondisi jenuh beli/jenuh jual ditunjukkan oleh indikator.
3. Perdagangan Jangkauan
Perdagangan rentang sangat cocok untuk pasar tanpa tren yang jelas. Pedagang mengidentifikasi level support (harga dasar) dan resistance (harga tertinggi) utama, membeli pada level support dan menjual pada level resistance. Strategi ini bergantung pada asumsi bahwa harga akan terus bergerak di antara level-level ini.
Kiat: Gunakan osilator seperti RSI untuk mengonfirmasi kapan pasar sedang jenuh beli (dekat resistensi) atau jenuh jual (dekat dukungan).
4. Perdagangan Breakout
Pedagang breakout mencari level harga di mana aset telah diperdagangkan dalam suatu rentang dan memasuki posisi ketika harga menembus di atas resistance atau di bawah support. Breakout ini sering kali menunjukkan dimulainya tren harga yang kuat.
Kiat: Volume adalah kunci dalam perdagangan breakout. Breakout dengan volume tinggi adalah sinyal yang lebih kuat daripada breakout dengan volume rendah, karena mengindikasikan bahwa lebih banyak peserta memasuki pasar.
---
5. Perdagangan Ayunan
Pedagang ayunan memegang posisi selama beberapa hari atau minggu untuk menangkap pergerakan harga jangka pendek hingga menengah. Strategi ini menggunakan indikator teknis dan analisis tren untuk mengidentifikasi "ayunan" pasar atau titik balik harga.
Kiat: Gabungkan analisis teknis (seperti garis tren dan pola grafik) dengan peristiwa berita fundamental untuk menemukan titik masuk dan keluar yang tepat.
---
6. Perdagangan Harian
Pedagang harian membuka dan menutup semua posisi dalam hari perdagangan yang sama untuk menghindari risiko yang terjadi dalam semalam. Mereka memanfaatkan volatilitas dan tren harga intraday. Pedagang harian menggunakan grafik jangka pendek (5 menit atau 15 menit) untuk menemukan pengaturan dan sangat disiplin dalam manajemen risiko.
Kiat: Gunakan aset likuid seperti saham utama, pasangan mata uang asing, atau mata uang kripto yang memiliki pergerakan harga intraday signifikan.
---
7. Mengikuti Tren
Strategi ini melibatkan perdagangan searah dengan tren pasar yang berlaku. Misalnya, membeli saat tren naik dan menjual saat tren turun. Pengikut tren sering menggunakan indikator seperti moving average untuk mengidentifikasi arah tren dan kekuatannya.
Kiat: Rata-rata pergerakan 200 hari adalah alat yang populer untuk mengukur tren jangka panjang. Ketika harga berada di atas rata-rata pergerakan, trennya bullish; di bawah rata-rata pergerakan, trennya bearish.
---
8. Perdagangan Pembalikan
Pedagang pembalikan mengantisipasi titik balik pasar. Mereka mencari pergerakan harga yang berlebihan dan menggunakan indikator teknis untuk memberi sinyal kapan pasar akan membalikkan trennya. Alat seperti Bollinger Bands dan RSI membantu mengidentifikasi potensi pembalikan.
Kiat: Konfirmasikan pembalikan dengan beberapa indikator, seperti divergensi antara harga dan RSI atau pola kandil pembalikan (seperti Doji atau Hammer).
---
9. Fibonacci Retracement
Strategi ini menggunakan level Fibonacci untuk mengidentifikasi level retracement potensial selama tren. Trader menempatkan order beli atau jual pada rasio Fibonacci (misalnya, 38,2%, 50%, 61,8%), yang sering dilihat sebagai titik kunci di mana harga dapat berbalik.
Kiat: Gunakan Fibonacci retracement bersama indikator lain seperti moving average atau garis tren untuk mengonfirmasi titik retracement.
---
10. Perdagangan Berbasis Berita
Para pedagang bereaksi terhadap berita terkini, laporan laba, atau pengumuman ekonomi yang memengaruhi pasar. Strategi ini berfokus pada memasuki perdagangan segera setelah berita yang dapat menyebabkan pergerakan pasar yang tajam, seperti keputusan suku bunga atau kejutan laba.
Kiat: Segera masuk dan keluar dari perdagangan setelah berita tersebut muncul, karena reaksi pasar dapat berlangsung cepat dan signifikan. Pantau kalender ekonomi untuk mengetahui peristiwa berita yang akan datang.
---
Pemikiran Akhir
Masing-masing strategi ini memerlukan pemahaman mendalam tentang pasar dan pendekatan yang disiplin terhadap manajemen risiko. Meskipun tidak ada strategi yang dijamin akan selalu berhasil, menggabungkan teknik-teknik ini dengan pemahaman yang kuat tentang analisis pasar dapat membantu para pedagang memaksimalkan peluang mereka untuk mendapatkan keuntungan cepat dalam perdagangan spot.