Perusahaan pembayaran Blockchain Ripple telah meluncurkan layanan penyimpanan aset digital untuk bank dan perusahaan fintech.

Menurut laporan CNBC pada 10 Oktober, Ripple meluncurkan fitur yang akan menyimpan dan memelihara aset digital bagi klien perbankan dan fintech-nya. Langkah ini merupakan bagian dari upayanya untuk memperluas jangkauan divisi yang baru dibentuknya, yang berfokus pada penyimpanan aset digital.

Langkah ini menggabungkan produk kustodian perusahaan di bawah satu merek yang disebut Ripple Custody.

Ripple terjun ke dalam kustodian kripto

Fitur-fitur baru tersebut meliputi integrasi dengan platform blockchain Ripple, XRP Ledger. Platform ini juga mencakup pengaturan operasional dan kebijakan yang telah dikonfigurasi sebelumnya serta pemantauan risiko Anti Pencucian Uang. Platform ini juga mengintegrasikan antarmuka pengguna baru.

Langkah ini membantu perusahaan mendiversifikasi penawarannya di luar penyelesaian pembayaran. Selain aset kripto XRP (XRP), Ripple dikenal dengan platform RippleNet, jaringan terdistribusi yang memungkinkan bank untuk berbagi pembaruan tentang status pergerakan dana.

Seiring dengan semakin banyaknya lembaga yang melirik investasi kripto, permintaan akan penyimpanan kripto pun meningkat. Penyedia layanan penyimpanan membantu lembaga menyimpan kripto mereka dengan menjaga kunci pribadi mereka. Mereka juga membantu nasabah mereka memperdagangkan dan menyelesaikan pembayaran kripto, memastikan mereka mematuhi undang-undang aset digital.

Dalam sebuah pernyataan kepada CNBC, wakil presiden senior produk Ripple, Aaron Slettehaugh, mengatakan bahwa fitur-fitur baru tersebut memperluas kemampuan Ripple Custody untuk melayani bisnis fintech dengan penyimpanan aset digital yang dapat diskalakan.

Perusahaan tersebut juga menyebutkan bahwa kustodian merupakan salah satu bisnis mereka yang tumbuh paling cepat. Perusahaan tersebut menyoroti bahwa divisi kustodiannya memperoleh pertumbuhan 250% dari tahun ke tahun dan kini beroperasi di tujuh negara.

Layanan penyimpanan aset digital semakin diminati

Bank juga bersiap menawarkan layanan kustodian untuk aset kripto.

Pada 10 September, Standard Chartered mulai menawarkan layanan penyimpanan aset digital di Uni Emirat Arab. Perusahaan perbankan tersebut mengatakan akan memulai bisnis penyimpanannya dengan Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH). Bank tersebut telah memperoleh lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan Dubai untuk menawarkan layanan penyimpanan.

Sementara itu, Komisi Pengawas Keuangan Taiwan tengah mempersiapkan sandbox untuk layanan penyimpanan kripto. Pada 8 Oktober, Komisi Pengawas Keuangan negara itu mengumumkan akan mulai menerima aplikasi pada kuartal pertama tahun 2025.

Tiga bank swasta di negara itu telah menyatakan minatnya untuk terjun ke bisnis kustodian kripto.

Majalah: AI Eye: Taruhan $1 juta ChatGPT tidak akan mengarah pada AGI, penggunaan AI cerdas Apple, jutawan AI melonjak