Mengenai rilis data CPI AS bulan September mendatang, terdapat beberapa faktor prospektif dan pasar yang penting untuk dipertimbangkan:
1. Dampak data non-pertanian: Data non-pertanian minggu lalu melebihi ekspektasi, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap kuat. Pasar kerja yang kuat pada umumnya berarti daya beli yang lebih besar, yang pada gilirannya dapat memperburuk tekanan inflasi. Oleh karena itu, data non-pertanian mungkin menunjukkan bahwa data inflasi bulan September akan lebih tinggi, sehingga mendukung sikap Federal Reserve untuk terus mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi.
2. Nilai tukar RMB: Saat ini, nilai tukar RMB terhadap dolar AS adalah 7,06, menunjukkan stabilitas RMB terkini. Kekuatan dolar mencerminkan bahwa arus modal global masih bias terhadap Amerika Serikat, terutama karena Federal Reserve mempertahankan suku bunga tetap tinggi. Aliran masuk modal tersebut mungkin membatasi ruang lingkup apresiasi RMB, namun jika ketidakpastian muncul dalam perekonomian AS atau perubahan selera risiko global, dana dapat berpindah ke pasar lain, seperti Asia Timur, yang menyebabkan apresiasi RMB. Namun, penguatan dolar AS saat ini menunjukkan bahwa The Fed tidak terburu-buru menurunkan suku bunga.
3. Kemungkinan kembalinya inflasi: Karena kenaikan harga energi dan biaya industri jasa, CPI kemungkinan besar akan kembali pulih pada bulan September. Secara khusus, kenaikan harga minyak mungkin terus mendorong inflasi lebih tinggi dari perkiraan. Selain itu, harga perumahan dan pangan masih cenderung memberikan tekanan pada inflasi. Faktor-faktor ini meningkatkan kemungkinan bahwa inflasi akan lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
4. Sikap kebijakan: Salah satu tujuan kebijakan The Fed adalah mengendalikan inflasi dengan mempertahankan suku bunga tinggi. Jika CPI melebihi ekspektasi pada bulan September, The Fed akan memiliki lebih banyak alasan untuk melanjutkan kebijakan pengetatan yang ada saat ini. Para pengambil kebijakan di AS tidak ingin melihat aliran modal keluar dari AS dan menyebabkan apresiasi yang cepat terhadap mata uang seperti renminbi. Oleh karena itu, mempertahankan suku bunga yang relatif tinggi merupakan cara penting untuk mempertahankan daya tarik dolar AS dan menjaga dana tetap masuk Amerika Serikat.
Data inflasi bulan September kemungkinan akan sedikit lebih tinggi dari perkiraan karena beberapa faktor termasuk kenaikan harga energi, pasar kerja yang kuat, dan dampak lanjutan dari biaya perumahan. Kecil kemungkinannya bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga dengan cepat dalam jangka pendek, dan kekuatan dolar AS serta stabilitas relatif yuan mencerminkan bahwa arus modal global masih bias terhadap pasar AS. #币安LaunchpoolSCR #SCR新币挖矿开始! #大A香还是大饼香