Paket stimulus Tiongkok senilai $340 miliar mencakup pemotongan suku bunga dan peningkatan likuiditas, yang mendongkrak minat terhadap pasar kripto.
Peningkatan likuiditas akibat tindakan Tiongkok diharapkan berdampak positif terhadap nilai mata uang kripto, khususnya Bitcoin.
Analis kripto mengantisipasi lonjakan pasar karena kebijakan ekonomi China menyuntikkan likuiditas, yang mungkin meningkatkan investasi aset digital.
Tiongkok baru-baru ini memperkenalkan paket stimulus besar-besaran yang bertujuan untuk meningkatkan ekonominya, dan hal ini telah menarik perhatian pasar kripto secara global. Paket tersebut, yang bernilai $340 miliar, mencakup langkah-langkah signifikan seperti pemotongan suku bunga dan peningkatan likuiditas.
Oleh karena itu, langkah-langkah ini dipandang sebagai langkah penting untuk melawan tekanan deflasi dan mencapai target pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Investor kini tengah mencermati bagaimana masuknya likuiditas ini dapat memengaruhi pasar kripto.
Kebijakan Pemerintah Diharapkan Dapat Meningkatkan Likuiditas
Khususnya, lima pejabat senior dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok, termasuk Ketua Zheng Shanjie, mengadakan jumpa pers hari ini untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang paket stimulus tersebut. Kebijakan yang diumumkan dipandang sebagai bagian dari strategi Tiongkok untuk mengatasi tantangan ekonomi dan memastikan pertumbuhan.
Selain itu, langkah-langkah stimulus, yang mencakup pemotongan Rasio Cadangan Wajib (RRR) dan dukungan untuk pasar saham, diharapkan dapat menyuntikkan likuiditas yang cukup besar ke dalam sistem keuangan. Peningkatan likuiditas ini dapat berdampak signifikan pada sektor mata uang kripto, khususnya Bitcoin, karena aset kripto cenderung diuntungkan saat likuiditas meningkat.
Lebih jauh, pengumuman tersebut menyusul penyesuaian kebijakan terbaru Tiongkok yang bertujuan untuk menstabilkan ekonomi. Langkah-langkah tersebut merupakan upaya bersama untuk memacu pertumbuhan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Beberapa analis percaya bahwa peningkatan likuiditas dapat memicu peningkatan investasi kripto, karena investor sering beralih ke aset digital selama masa pelonggaran moneter.
Penggemar Kripto Melihat Potensi Peningkatan Pasar
Selanjutnya, pengamat pasar kripto memantau situasi dengan saksama, dengan beberapa pihak memperkirakan bahwa stimulus baru tersebut dapat menyebabkan lonjakan nilai aset digital. Tony Edward, pembawa acara podcast Thinking Crypto, berbagi pemikirannya tentang paket tersebut, menggunakan meme Money printer populer, "Brrrrrrrrrr" untuk menekankan potensi peningkatan likuiditas pasar. Ia menyarankan bahwa tindakan Tiongkok dapat secara signifikan mendorong harga kripto naik.
https://twitter.com/ThinkingCrypto1/status/1843481515944210567
Selain itu, Su Zhu, salah satu pendiri dana lindung nilai kripto Three Arrows Capital yang kini telah ditutup, menggunakan media sosial untuk menyoroti potensi stimulus guna meningkatkan sektor kripto. Ia mencatat bahwa keputusan Tiongkok untuk melonggarkan kebijakan moneter dapat menjadi sinyal dimulainya siklus baru bagi pasar kripto.
Sementara itu, sementara pasar global terus mencerna implikasi paket stimulus China, banyak yang mengamati untuk melihat bagaimana langkah ini dapat memengaruhi tren keuangan internasional.
Namun, meskipun tindakan China dirancang untuk menstabilkan ekonominya sendiri, efek berantai yang potensial dapat meluas ke luar perbatasannya. Analis memperkirakan bahwa peningkatan likuiditas ini dapat menyebabkan minat baru pada aset kripto, dengan kemungkinan pergeseran pasar jangka panjang seiring munculnya lebih banyak rincian stimulus.
Postingan Paket Stimulus Baru Tiongkok Kemungkinan Akan Mendorong Lonjakan Harga Kripto muncul pertama kali di Crypto News Land.