Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak pembicaraan tentang Web3, sebuah konsep internet terdesentralisasi di mana pengguna memiliki kendali penuh atas keuangan dan data mereka. Arah yang menjanjikan ini telah memicu kegembiraan, terutama dalam komunitas teknologi. Beberapa perkiraan bahkan menunjukkan bahwa pasar Web3 dapat mencapai nilai $177,58 miliar pada tahun 2033. Meskipun ada potensi pertumbuhan ini, adopsi Web3 di dunia nyata masih rendah.

Jadi pertanyaannya adalah: apa yang menghambat Web3?

Web3 Menyimpang dari Arah Aslinya

Ide awal Web3 bersifat revolusioner: mengembalikan kendali kepada pengguna, menghilangkan perantara, dan menciptakan ekosistem digital berdasarkan interoperabilitas dan penyimpanan aset secara mandiri. Pengguna akan dapat mengelola aset mereka secara mandiri dan mendapatkan manfaat dari data mereka sendiri tanpa membagikannya kepada pihak ketiga.

Meskipun beberapa langkah ke arah ini telah dilakukan—seperti pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang memungkinkan pengguna berinteraksi tanpa perantara—Web3 belum mencapai arus utama. Idenya kuat, tetapi pelaksanaannya masih tertinggal.

Kompleksitas dan Kurangnya Kesederhanaan sebagai Hambatan Utama

Salah satu kendala terbesar dalam penerapan Web3 secara luas adalah kompleksitasnya. Bagi banyak orang yang belum familier dengan dunia mata uang kripto, Web3 bisa membingungkan dan sulit dipahami. Bagi pengguna rata-rata, konsep ini tampak tidak dapat diakses dan jauh.

#technologies seperti solusi Layer 2 (L2), seperti Base dan #ARBİTRUM , menjanjikan skalabilitas dan efisiensi yang lebih baik, tetapi sebagian besar pengguna bahkan tidak memahami cara kerja teknologi ini atau mengapa mereka harus peduli. Istilah seperti "mainnet," "L2," dan "biaya gas" dapat membingungkan dan mengasingkan calon pengguna.

Lebih jauh lagi, persepsi negatif terhadap Web3, yang sering dikaitkan dengan insiden #Scams dan #hacking , merusak kepercayaan publik. Gagasan tentang penyimpanan aset digital secara mandiri juga menakutkan bagi banyak orang, dan perbankan tradisional—dengan jaring pengaman dan dukungan pelanggannya—terasa seperti pilihan yang lebih aman bagi sebagian besar orang.

Kasus Penggunaan Terbatas

Tantangan lain bagi Web3 adalah kurangnya aplikasi praktis. Di luar perdagangan mata uang kripto dan aktivitas spekulatif, hanya ada sedikit pilihan bagi pengguna untuk memanfaatkan aset digital mereka. Untuk menarik khalayak yang lebih luas, sektor ini perlu menawarkan aplikasi yang lebih bermanfaat dan menarik yang memberikan nilai riil dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana Web3 Dapat Mencapai Adopsi Massal?

Agar Web3 dapat keluar dari ceruknya dan memasuki arus utama, ia perlu kembali ke dasar-dasar yang membuatnya menarik: kasus penggunaan yang dibangun di atas interoperabilitas, hak asuh mandiri, dan sistem tanpa izin. Namun, konsep-konsep ini harus diintegrasikan ke dalam platform dengan cara yang familier bagi pengguna.

Bayangkan, misalnya, seorang nasabah neobank tiba-tiba dapat memperoleh laba yang lebih tinggi melalui #Web3Wallet bawaan. Atau jika aplikasi non-kripto mulai menawarkan fitur dompet pintar, yang membuat manfaat Web3 lebih mudah diakses oleh masyarakat umum.

Berfokus pada pengalaman pengguna dan kemudahan akses sangatlah penting. Web3 harus sama intuitifnya dengan aplikasi yang kita gunakan setiap hari. Ini berarti meningkatkan antarmuka, menyediakan penjelasan yang lebih jelas tentang konsep yang rumit, dan membuat proses integrasi menjadi lebih sederhana. Pendidikan dan pemasaran juga akan memainkan peran penting dalam mengungkap misteri Web3 sekaligus menunjukkan kepada orang-orang mengapa hal itu sepadan dengan waktu mereka.

Kesimpulan

Potensi Web3 sangat besar, tetapi pertumbuhannya terhambat oleh kompleksitas dan kurangnya kasus penggunaan praktis. Agar Web3 benar-benar berhasil, industri perlu berintegrasi dengan platform Web2 yang ada dan berfokus pada penciptaan nilai riil bagi pengguna sehari-hari. Masa depan Web3 bergantung pada kemampuannya untuk menjadi teknologi yang mudah digunakan dan dapat diakses oleh semua orang.



Melihat:

,,Informasi dan pandangan yang disajikan dalam artikel ini ditujukan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat investasi dalam situasi apa pun. Konten halaman ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau bentuk nasihat lainnya. Kami memperingatkan bahwa berinvestasi dalam mata uang kripto dapat berisiko dan dapat menyebabkan kerugian finansial.