Efek "FOMO" (Fear of Missing Out) dalam mata uang kripto mengacu pada respons emosional yang dirasakan investor saat mereka melihat orang lain mendapatkan keuntungan dari aset yang sedang naik daun dan takut kehilangan potensi keuntungan jika tidak bertindak cepat. Dalam konteks kripto, fenomena ini dapat menyebabkan pembelian impulsif, sering kali dengan harga tinggi, karena orang-orang berebut untuk berinvestasi pada aset yang harganya meroket.

Berikut ini adalah bagaimana efek FOMO terjadi di pasar kripto:

1. Hype dan Perhatian Media: Berita positif, kisah viral, atau perbincangan di media sosial dapat menyebabkan lonjakan minat terhadap mata uang kripto tertentu, bahkan ketika hanya ada sedikit perubahan dalam nilai fundamentalnya.

2. Kenaikan Harga yang Cepat: Karena semakin banyak orang membeli karena FOMO, harga aset akan semakin naik. Hal ini dapat menciptakan siklus umpan balik di mana kenaikan harga menarik lebih banyak pembeli, sehingga harga menjadi semakin tinggi.

3. Pendatang yang terlambat: Investor yang bertindak berdasarkan FOMO sering kali memasuki pasar pada tahap akhir reli ketika harga mendekati puncaknya. Jika pasar terkoreksi atau anjlok, pendatang yang terlambat ini dapat mengalami kerugian yang signifikan.

4. Volatilitas: FOMO dapat menyebabkan volatilitas pasar yang ekstrem. Harga dapat naik dengan cepat karena sensasi dan kemudian turun dengan cepat setelah sensasi tersebut memudar, karena orang-orang mulai menjual untuk mengunci keuntungan atau memangkas kerugian.

FOMO adalah kekuatan psikologis yang memengaruhi investor berpengalaman sekalipun, tetapi sangat kuat di pasar yang fluktuatif dan spekulatif seperti mata uang kripto, di mana harga dapat berubah drastis dalam waktu singkat. Mengelola emosi, melakukan penelitian menyeluruh, dan menetapkan tujuan investasi yang jelas adalah kunci untuk menghindari konsekuensi negatif FOMO.

Daftarnya terus bertambah.....

$BIFI

$SOL

$BNB

#etherreum

#BTC☀

#litecoin

#shibu

#dogs