Rencana banding SEC atas putusan pengadilan dalam kasus Ripple

Pengacara Jeremy Hogan memperkirakan jalan yang sangat sulit bagi rencana banding SEC atas putusan pengadilan dalam kasus #ripple . Dalam posting blog baru-baru ini, Hogan berpendapat bahwa kasus SEC "pada dasarnya lemah" dan bahwa SEC tidak mungkin berhasil dalam banding.

Hogan mengemukakan sejumlah poin untuk mendukung argumennya. Pertama, ia berpendapat bahwa interpretasi SEC atas Uji Howey, yang merupakan uji hukum yang digunakan untuk menentukan apakah sekuritas telah ditawarkan atau dijual, terlalu luas dan akan mencakup berbagai transaksi yang tidak dimaksudkan sebagai penawaran sekuritas.

Kedua, Hogan berpendapat bahwa SEC telah gagal membuktikan bahwa penjualan Ripple #xrp merupakan kontrak investasi berdasarkan Uji Howey. Ia menunjukkan bahwa Ripple tidak menjanjikan investor pengembalian yang dijamin atas investasi mereka, dan bahwa investor XRP tidak berharap untuk mendapatkan keuntungan semata-mata dari upaya Ripple.

Ketiga, Hogan berpendapat bahwa kasus SEC dirugikan oleh penurunan pasar mata uang kripto baru-baru ini. Ia menunjukkan bahwa harga XRP telah turun secara signifikan sejak SEC mengajukan gugatannya pada bulan Desember 2020, dan bahwa penurunan harga ini melemahkan argumen SEC bahwa investor XRP dimotivasi oleh ekspektasi keuntungan.

Secara keseluruhan, Hogan percaya bahwa kasus SEC "lemah" dan bahwa SEC tidak mungkin berhasil dalam banding. Ia memperkirakan bahwa SEC akan kalah dalam banding atau dipaksa untuk menyelesaikan kasus tersebut dengan Ripple dengan persyaratan yang menguntungkan.

Penting untuk dicatat bahwa pandangan Hogan adalah miliknya sendiri dan tidak mencerminkan pandangan pengadilan atau pihak lain yang terlibat dalam kasus Ripple. Hasil banding SEC masih belum pasti, dan ada kemungkinan SEC akan menang. Namun, analisis Hogan memberikan beberapa wawasan berharga tentang tantangan potensial yang dihadapi SEC dalam bandingnya.

$XRP