**Bitcoin Naik di Tengah Pergeseran Ekonomi**

Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan 2,4% setelah menguji ulang level support $59.900 pada 3 Oktober, meskipun resistensi awal di $62.000. Peningkatan ini didorong oleh faktor ekonomi makro seperti data ketenagakerjaan AS yang kuat, potensi stimulus ekonomi Jepang, dan kekhawatiran tentang sistem keuangan AS.

Yang menarik, dolar AS mencapai titik tertinggi dalam 50 hari terhadap mata uang utama, menentang hubungan terbaliknya yang biasa dengan Bitcoin. "Teori Milkshake" menunjukkan dolar AS menyerap likuiditas global, menarik modal karena suku bunga yang lebih tinggi dan fundamental ekonomi yang kuat.

Data penggajian AS menunjukkan 254.000 pekerjaan baru pada bulan September, melampaui ekspektasi dan memperkuat dolar. Sementara itu, Jepang merencanakan bantuan ekonomi untuk memerangi deflasi, dan kenaikan harga minyak memicu ketakutan inflasi global.

Dalam lingkungan ini, Bitcoin mungkin mendapat keuntungan dari peningkatan pasokan uang fiat, tetapi keuntungannya mungkin terbatas karena investor mencari aset yang lebih aman. S&P 500, yang didukung oleh raksasa teknologi, dipandang sebagai taruhan yang lebih aman di tengah potensi kekhawatiran resesi.

Miliarder Stanley Druckenmiller memperingatkan bahwa Fed "terjebak" pada pemotongan suku bunga, dengan 15-20% dari portofolionya dalam imbal hasil Treasury AS yang meningkat. Meningkatnya perjanjian pembelian kembali menandakan terbatasnya likuiditas Fed, yang mendukung kinerja Bitcoin baru-baru ini di tengah kekhawatiran fiskal.