Pengacara Jeremy Hogan memandang banding SEC sebagai salah langkah besar yang dapat melemahkan kekuatan regulasi mereka atas kripto.
Pertarungan hukum Ripple yang sedang berlangsung menggarisbawahi perlunya regulasi yang lebih jelas untuk melindungi investor dan membimbing perusahaan kripto.
Tindakan SEC secara tidak sengaja dapat memperkuat Ripple, sehingga memungkinkannya untuk menyuarakan kekhawatiran tentang undang-undang "Langit Biru" dalam kasus-kasus di masa mendatang.
Putusan Hakim Torres dalam kasus SEC v. Ripple menyebabkan SEC mengajukan pemberitahuan banding resmi. Pengadilan memutuskan bahwa penjualan terprogram XRP Ripple tidak melanggar undang-undang sekuritas apa pun. Namun, pengadilan memutuskan bahwa penjualan langsung kepada investor institusional memang melanggar ambang batas hukum tersebut.
Wawasan Jeremy Hogan
Pengacara Jeremy Hogan, yang dikenal karena pengetahuan hukum kripto-nya, mengomentari putusan SEC. Ia menggambarkan banding tersebut sebagai "kesalahan besar" SEC. Bahkan jika SEC memenangkan bandingnya, Hogan yakin hal itu hanya akan membantu SEC secara finansial. Upaya SEC pada akhirnya mungkin gagal untuk melindungi investor. Sebaliknya, mereka mungkin mengizinkan Ripple untuk menyatakan keberatannya tentang undang-undang "Blue Sky".
Tindakan perlindungan investor yang diluncurkan oleh SEC pada akhirnya mungkin gagal. Sebaliknya, tindakan tersebut dapat memungkinkan Ripple untuk menyuarakan kekhawatiran tentang undang-undang "Blue Sky". Jika Ripple memenangkan kasus ini, kapasitas SEC untuk mengendalikan seluruh ekosistem kripto mungkin akan melemah secara signifikan.
Hogan juga mencatat bahwa banding ini mengikuti putusan yang beragam dari Hakim Distrik AS Analis Torres. Oleh karena itu, lanskap hukum dapat berubah secara dramatis tergantung pada hasilnya. Banding SEC menandakan pengawasan berkelanjutan terhadap aset digital. Badan tersebut berupaya untuk menantang putusan akhir mulai Agustus 2024. Proses banding ini mungkin memakan waktu, yang berpotensi menunda penyelesaian hingga akhir 2025 atau awal 2026.
Implikasi yang Lebih Luas terhadap Regulasi Kripto
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, menyuarakan kekhawatirannya tentang proses hukum SEC yang terus berlanjut. Ia menggarisbawahi bahwa tindakan lembaga tersebut merugikan investor alih-alih melindungi mereka. Perjuangan yang terus berlanjut ini menggarisbawahi perlunya kerangka legislatif yang jelas di sektor mata uang kripto. Investor dan perusahaan memerlukan pedoman untuk menavigasi lanskap yang kompleks ini.
Selain itu, komentar Hogan mencerminkan sentimen yang berkembang di kalangan komunitas kripto. Banyak yang percaya taktik agresif SEC dapat menjadi bumerang. Akibatnya, hal ini dapat memungkinkan XRP dan aset digital lainnya untuk menantang otoritas regulasi dengan lebih efektif.
Postingan Jeremy Hogan Memperingatkan Banding SEC terhadap XRP Bisa Menjadi Bumerang, Ripple Siap untuk Menantang muncul pertama kali di Crypto News Land.