🚨 Telegram Ungkapkan IP Pengguna Sejak 2018

Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, telah mengklarifikasi bahwa platform tersebut telah mengungkap alamat IP dan nomor telepon pelaku kejahatan kepada pihak berwenang sejak 2018, bukan baru-baru ini. Dalam sebuah posting pada 2 Oktober, Durov menekankan bahwa proses pengungkapan ini telah berlangsung jauh sebelum minggu lalu, menyusul kekhawatiran yang muncul tentang praktik privasi Telegram.

Durov mencatat bahwa Telegram hanya membagikan data pengguna, seperti alamat IP dan nomor telepon, setelah menerima permintaan yang sah secara hukum terkait dengan aktivitas kriminal. Hal ini sejalan dengan kebijakan privasi Telegram di sebagian besar negara. Misalnya, Telegram memenuhi:

- 75 permintaan hukum di Brasil pada Q1 2024

- 2.461 permintaan di India pada kuartal yang sama

Meskipun demikian, Durov meyakinkan pengguna bahwa nilai-nilai inti Telegram tentang kebebasan dan privasi tidak berubah. Perusahaan tersebut bertujuan untuk melindungi pengguna dari pemerintah yang korup sekaligus mencegah pelaku kejahatan mengeksploitasi platform tersebut.

Pernyataan Durov muncul setelah pihak berwenang Prancis mendakwanya pada bulan Agustus 2024 atas tuduhan terkait aktivitas ilegal di Telegram. Setelah dibebaskan dengan jaminan sebesar $5,5 juta, Durov terus memberi tahu pengguna tentang langkah-langkah Telegram untuk memerangi penggunaan ilegal platform tersebut sambil tetap menjaga komitmennya terhadap privasi.

Pada akhirnya, meskipun Telegram mematuhi persyaratan hukum, Durov meyakinkan pengguna bahwa platform tersebut tetap menjadi tempat yang aman bagi para aktivis dan pengguna biasa.

Apa pendapat Anda tentang situasi ini? Berikan komentar di bawah dan tetap dapatkan informasi terbaru dengan @Professor Mende - Bonuz Ecosystem Founder !

#Telegram #TelegramCEO #Durov #Ton #CryptoMarketNews  $TON