Selama beberapa tahun terakhir, mata uang digital telah mengalami fluktuasi yang parah akibat peristiwa geopolitik dan ekonomi. Ketika pembicaraan tentang kemungkinan perang antara Iran dan Israel dimulai pada bulan Oktober, dan krisis politik dan ekonomi meningkat di Amerika Serikat, pertanyaannya menjadi: Bagaimana hal ini akan berdampak pada dunia kripto? Bagaimana prospek masa depan pasar negara berkembang ini?
#### 1. Dampak potensi perang Iran dan Israel terhadap kripto
Timur Tengah dianggap sebagai salah satu kawasan yang paling sensitif secara geopolitik di dunia, karena konflik apa pun di sana akan berdampak luas pada pasar global. Jika terjadi perang antara Iran dan Israel, mungkin ada beberapa dampak pada pasar mata uang kripto:
- Meningkatnya permintaan mata uang digital: Pada saat krisis, individu beralih ke aset alternatif sebagai tempat berlindung yang aman. Mata uang digital mungkin menjadi tujuan utama investor jika terjadi eskalasi perang, terutama dengan meningkatnya penggunaan mata uang tersebut dalam transaksi non-tradisional, jauh dari bank dan lembaga keuangan tradisional.
- Menerapkan sanksi ekonomi: Jika perang meningkat, sanksi internasional baru kemungkinan akan dikenakan pada Iran, yang akan meningkatkan ketergantungan pada mata uang digital untuk menghindari pembatasan pada sistem keuangan tradisional.
- Volatilitas tinggi: Ketika krisis meningkat, mata uang digital mungkin mengalami volatilitas tinggi. Meskipun sebagian investor mencari tempat berlindung yang aman, sebagian lainnya mungkin lebih memilih untuk menjauhi aset berisiko tinggi seperti mata uang kripto, sehingga mengakibatkan volatilitas pasar yang signifikan.
#### 2. Peran Amerika Serikat dalam ekonomi digital
Amerika Serikat adalah salah satu negara utama dalam mengadopsi dan mengatur mata uang digital. Namun, pada tahun 2024, keadaan mulai berubah:
- Peningkatan peraturan: Otoritas Amerika telah mulai meningkatkan peraturan mereka di pasar digital, dalam upaya untuk melindungi investor dan mengurangi risiko yang terkait dengan perdagangan gelap. Ketika ketegangan politik meningkat di Amerika Serikat, pasar digital mungkin akan mengalami pengetatan peraturan lebih lanjut, yang dapat menyebabkan gangguan transaksi di Amerika Serikat, namun dapat membuka pintu bagi negara lain untuk mengambil keuntungan dari kesenjangan ini.
- Bank tradisional dan mata uang digital: Seiring dengan meningkatnya adopsi mata uang digital secara institusional, bank-bank besar AS mulai menawarkan layanan terkait Bitcoin dan mata uang digital lainnya. Langkah ini menunjukkan semakin besarnya penerimaan terhadap aset-aset tersebut, sehingga memperkuat kekuatan aset-aset tersebut sebagai pemain utama dalam sistem keuangan global.
#### 3. Daya tarik negara terhadap perdagangan mata uang digital
Mengingat peristiwa geopolitik dan ekonomi yang bergejolak, banyak negara mulai tertarik untuk mengadopsi mata uang digital sebagai cara untuk mengurangi ketergantungan mereka pada sistem keuangan tradisional, yang mungkin terkena dampak sanksi atau krisis ekonomi:
- Negara-negara Timur Tengah: Dengan meningkatnya ketegangan, beberapa negara Timur Tengah mungkin beralih menggunakan mata uang digital sebagai cara untuk menghindari sanksi atau pembatasan keuangan. Iran, misalnya, mungkin berupaya menggunakan kripto untuk mengimbangi kerugian ekonomi akibat sanksi yang dikenakan terhadapnya.
- Pasar negara berkembang: Banyak negara berkembang mulai melihat mata uang digital sebagai peluang untuk melampaui sistem keuangan tradisional, dan menghindari inflasi dan hilangnya nilai mata uang nasional mereka. Teknologi berbasis Blockchain juga membantu memberikan solusi keuangan alternatif dan transparan.
- Rusia dan Tiongkok: Kedua negara ini mungkin semakin bergantung pada mata uang digital untuk melawan kendali Amerika atas sistem keuangan global. Rusia sudah bereksperimen dengan rubel digital, sementara Tiongkok mempromosikan yuan digital sebagai cara untuk merangsang e-commerce global.
#### 4. Ekspektasi masa depan: Crypto dalam menghadapi krisis
Dengan meningkatnya ketergantungan pada mata uang digital di tengah krisis global, aset-aset ini diperkirakan akan mengalami peningkatan pertumbuhan. Mata uang kripto dapat menjadi cara untuk menghindari sanksi dan pembatasan keuangan, dan mungkin akan menjadi sarana pertukaran keuangan formal di beberapa negara. Namun pada saat yang sama, volatilitas dan risiko akan tetap tinggi, terutama mengingat krisis geopolitik yang sedang berlangsung.
Pada akhirnya, masa depan kripto pada bulan Oktober 2024 dan seterusnya sangat bergantung pada peristiwa geopolitik besar, terutama potensi perang antara Iran dan Israel, dan peran Amerika Serikat dalam ekonomi digital. Pasar mungkin akan mengalami lompatan besar atau penurunan tajam tergantung pada bagaimana krisis ini berkembang, namun tidak ada keraguan bahwa mata uang digital akan tetap menjadi pusat perhatian global sebagai mesin keuangan baru.