Menurut berita ChainCatcher, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa negaranya akan membentuk kantor kecerdasan buatan nasional untuk mengoordinasikan inisiatif seputar pengembangan kecerdasan buatan.
Pemerintah juga meluncurkan rencana kebijakan komputasi awan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan inovasi layanan publik, pertumbuhan ekonomi, daya saing dan inklusi digital. Kebijakan tersebut akan memprioritaskan keamanan data dan kepercayaan pengguna untuk memastikan bahwa semua warga negara dapat memperoleh manfaat dari kemajuan teknologi. Kantor Kecerdasan Buatan Nasional ditugaskan untuk menyelesaikan "rencana aksi" teknologi lima tahun dan kerangka peraturan pada tahun depan yang akan membantu mendorong penerapan kecerdasan buatan yang etis dan berkelanjutan.