Larangan terbaru Brasil terhadap X (sebelumnya Twitter) telah mengirimkan gelombang kejut ke seluruh komunitas kripto di negara tersebut. Larangan tersebut telah memberikan "pukulan besar" bagi industri tersebut, menurut firma riset global terkemuka Statista. X sangat populer di kalangan pemuda Brasil dan memainkan peran penting bagi industri kripto. "X adalah platform media sosial paling populer bagi generasi muda di Brasil, dan industri kripto banyak menggunakan X untuk mempromosikan proyek mereka," kata Victor Cioffi, Manajer Pertumbuhan Brasil di akselerator kripto Solana Superteam. "Tanpa X, strategi pemasaran proyek kripto akan sangat terpengaruh." João Ferreira, Co-Founder dan CEO aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) Brasil Pynk, menyuarakan kekhawatiran ini. "Kehilangan akses ke X, yang merupakan platform komunikasi utama kami, menyebabkan kami kehilangan 50% pengguna aplikasi kami," kata Ferreira. "Hal itu juga terus memengaruhi infrastruktur penggalangan dana dan komunikasi kami dengan VC dan investor terkait lainnya." Larangan X menyoroti tantangan regulasi yang semakin besar yang dihadapi industri kripto secara global. Saat pemerintah di seluruh dunia bergulat dengan implikasi aset digital, kebutuhan akan regulasi yang jelas dan konsisten menjadi semakin jelas.