Dow Jones Industrial Average mencapai rekor tertinggi baru pada hari Jumat karena para pelaku pasar merespons positif data baru yang menunjukkan berlanjutnya pemulihan inflasi. Menurut laporan oleh Brian Evans dan Pia Singh untuk CNBC, Wall Street juga tampak akan menutup minggu ini dengan keuntungan besar, yang mencerminkan meningkatnya keyakinan terhadap arah kebijakan Federal Reserve.

Dow Jones naik 266 poin, naik 0,6%, sehingga meningkatkan sentimen investor. Namun, S&P 500 relatif tidak berubah, sementara Nasdaq Composite turun 0,2%. Penurunan Nasdaq sebagian besar disebabkan oleh penurunan 3% pada harga saham Nvidia, yang membebani indeks yang didominasi saham teknologi, seperti yang dilaporkan oleh CNBC.

Melihat pasar yang lebih luas, ketiga indeks utama AS diperkirakan akan mengakhiri minggu ini dengan catatan positif. S&P 500 telah naik mendekati 1%, Dow Jones diperkirakan akan naik sebesar 0,5%, dan Nasdaq memimpin dengan proyeksi kenaikan mingguan sebesar 1,5%.

Penggerak utama optimisme ini adalah indeks harga Personal Consumption Expenditures (PCE) bulan Agustus, pengukur inflasi yang disukai Federal Reserve. Menurut CNBC, indeks tersebut naik hanya 0,1%, sesuai dengan perkiraan para ekonom. Secara tahunan, inflasi mencapai 2,2%, sedikit di bawah perkiraan 2,3%, yang menunjukkan potensi meredanya tekanan harga.

Pelaku pasar dan pembuat kebijakan Fed memantau inflasi dengan saksama, berharap inflasi akan terus mereda. Inflasi yang lebih rendah akan memberi Federal Reserve keyakinan lebih untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut, yang pada akhirnya menurunkan biaya pinjaman bagi perusahaan dan konsumen. Pelonggaran ini dapat merangsang ekonomi dengan memberikan keringanan bagi neraca bisnis dan anggaran rumah tangga.

Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer di Independent Advisor Alliance, mengemukakan kepada CNBC bahwa dengan tren inflasi yang lebih rendah, Federal Reserve dapat mengalihkan fokusnya lebih besar ke pasar tenaga kerja. Menurutnya, prospek penurunan suku bunga lebih lanjut dapat mendorong pasar saham dan obligasi, terutama jika ekonomi tidak mengalami kontraksi. Selain itu, suku bunga yang lebih rendah dapat menguntungkan konsumen yang sensitif terhadap fluktuasi suku bunga, seperti mereka yang mengelola pinjaman atau hipotek.

Momentum kenaikan ini mengikuti sesi Kamis yang kuat di mana data ekonomi tambahan menggarisbawahi ketahanan ekonomi AS. CNBC menyoroti penurunan klaim pengangguran awal yang lebih baik dari perkiraan, yang mencerminkan kekuatan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan. Lebih jauh, pembacaan PDB akhir untuk kuartal kedua mengonfirmasi pertumbuhan 3% yang kuat, memperkuat sentimen positif di Wall Street.

Gambar Pilihan via Pixabay