Badan Layanan Keuangan Jepang (FSA) baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mereformasi regulasi kripto negara tersebut, yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan industri game blockchain. Langkah ini dirancang untuk membantu perusahaan mengelola aset mata uang digital secara lebih efektif dengan merevisi Undang-Undang Layanan Pembayaran yang ada dan menciptakan struktur hukum baru untuk pengelolaan mata uang digital dalam game.

Dewan Sistem Keuangan, badan pembuat kebijakan Jepang, memimpin inisiatif untuk mendorong inovasi dan pengembangan di sektor permainan kripto lokal. Ini merupakan perubahan penting dari sikap Jepang yang secara historis ketat terhadap permainan dan perjudian, yang menandakan keterbukaan terhadap teknologi blockchain dan mendorong lingkungan yang lebih akomodatif bagi industri permainan.

Perubahan regulasi akan difokuskan pada penyederhanaan pengelolaan mata uang kripto dalam game. Penyesuaian ini diharapkan dapat mempermudah bisnis dalam menangani mata uang digital, menyediakan lingkungan yang lebih bersahabat bagi perusahaan rintisan dan perusahaan mapan. Regulator juga tengah menjajaki pembaruan lebih lanjut terhadap aturan pengelolaan aset untuk menyederhanakan integrasi aset kripto dalam game, yang berpotensi meringankan beban bisnis yang sebelumnya menghadapi kerangka kerja yang membatasi.

Menurut laporan terkini, FSA tengah mempertimbangkan sistem baru yang akan membantu perusahaan mengelola aset kripto dengan fleksibilitas lebih besar. Reformasi ini dapat menurunkan hambatan dalam penanganan dana, sehingga memungkinkan pembelian item dalam game lebih mudah dan menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan, mirip dengan yang terlihat di pasar luar negeri.

Perkembangan ini, bersamaan dengan reformasi pajak perusahaan rintisan Jepang baru-baru ini, menunjukkan komitmen negara tersebut untuk menjadi lebih ramah terhadap kripto. Pembahasan tentang perubahan ini dimulai pada tanggal 25 September 2024, yang menandakan adanya perubahan dalam sikap regulasi. Reformasi tersebut dapat membentuk kembali lanskap permainan blockchain, menawarkan lingkungan regulasi yang lebih seimbang dan memungkinkan perusahaan untuk mengeksplorasi model bisnis inovatif yang menggabungkan mata uang digital.

Dengan perubahan ini, Jepang mengikuti tren global yang lebih luas menuju regulasi kripto yang lebih fleksibel, mirip dengan pendekatan yang diadopsi oleh Hong Kong dan Singapura. Langkah ini dapat menarik peserta baru dan merangsang pertumbuhan pasar, karena perusahaan merasa lebih mudah untuk mengintegrasikan aset digital ke dalam platform game, yang mendorong pengembangan teknologi Web3 dan ekosistem kripto yang lebih luas.

Singkatnya, rencana FSA menandai langkah signifikan dalam mendukung inovasi permainan blockchain di Jepang. Peraturan baru ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan bagi integrasi mata uang digital dan menciptakan pasar yang lebih dinamis bagi perusahaan rintisan dan pemain mapan, yang berpotensi menjadikan Jepang sebagai pusat utama permainan berbasis blockchain di Asia.