• Delapan dokter berpendapat bahwa autisme dan ADHD yang dialami Bankman-Fried memengaruhi komunikasinya dalam persidangan.

  • Jawabannya yang panjang lebar dan tiba-tiba mungkin berdampak negatif pada juri.

  • Dokter mengklaim bahwa penolakan obat ADHD dan dokumen FTX melemahkan fokus Bankman-Fried di ruang sidang.

Delapan dokter telah maju untuk mendukung banding Sam Bankman-Fried. Mereka mengajukan amicus brief, dengan alasan bahwa gangguan spektrum autisme dan ADHD yang dialaminya memengaruhi kemampuannya untuk berkomunikasi selama persidangan. Para dokter yakin bahwa tantangan ini mungkin telah memengaruhi cara juri memandangnya, yang berpotensi melemahkan pembelaannya.

Masalah Komunikasi di Pengadilan

Para dokter mengklaim bahwa neurodivergensi menyebabkan Bankman-Fried memberikan jawaban yang panjang dan terperinci. Mereka berpendapat bahwa tanggapan yang panjang ini berdampak negatif pada kesan juri terhadapnya.

Setelah mendapat peringatan dari hakim, Bankman-Fried mempersingkat jawabannya, sering kali hanya menjawab dengan "Ya." Para dokter berpendapat bahwa tanggapan yang singkat ini mungkin dianggap sebagai kesombongan atau ketidakpedulian oleh juri.

Selain itu, mereka menunjukkan bahwa Bankman-Fried tidak diberi akses ke dokumen-dokumen penting FTX dan obat ADHD-nya selama awal persidangan. Menurut mereka, hal ini membuatnya lebih sulit untuk tetap fokus dan berkomunikasi dengan jelas di pengadilan.

Pertempuran Hukum dan Banding

Bankman-Fried dijatuhi hukuman 25 tahun penjara pada bulan Maret. Ia dinyatakan bersalah atas penipuan terhadap nasabah FTX sebesar $11 miliar.

Jaksa menduga ia mengatur skema penipuan besar-besaran melalui FTX dan Alameda Research. Ketenarannya menempatkannya sejajar dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Bill Clinton dan Tom Brady.

Kini, dukungan para dokter dapat memperkuat daya tarik Bankman-Fried. Mereka berpendapat kondisi neurodivergennya memainkan peran penting dalam perjuangannya di ruang sidang.

Tim hukumnya mendesak dilakukannya evaluasi ulang, dengan menggunakan argumen ini untuk menekankan potensi dampak kondisinya terhadap pembelaannya. Kasus ini dapat menjadi preseden penting tentang bagaimana sistem hukum menangani neurodivergensi dalam kasus-kasus mendatang.

Postingan Dokter SBF Mendukung Banding yang Mengutip Autisme dan ADHD dalam Pembelaan di Pengadilan, Bagaimana Keadilan Akan Ditegakkan? muncul pertama kali di Crypto News Land.