Menurut laporan, Rusia telah memproduksi lebih banyak konten yang dibantu bot terkait pemilihan presiden AS mendatang dibandingkan negara lain. Seorang pejabat intelijen AS mengklaim bahwa operasi tersebut bertujuan untuk mendukung calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, dan untuk mendiskreditkan calon wakil presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris.

Pejabat tersebut berbicara secara anonim selama pengarahan tentang dugaan penggunaan AI oleh Rusia dan negara-negara lain untuk memengaruhi pemilihan umum yang akan berlangsung pada tanggal 5 November. Konten AI Moskow selaras dengan kampanye yang sedang berlangsung untuk mempromosikan Trump sebagai kandidat. Konten tersebut dikatakan berisi cerita yang dimaksudkan untuk mendiskreditkan Harris dan partai Demokrat.

Pejabat intelijen tersebut juga mencatat adanya aspek teori konspirasi dalam materi yang dirilis Rusia yang pada gilirannya menunjukkan bahwa Rusia berupaya memanipulasi persepsi masyarakat.

Meskipun negara lain melakukan hal yang sama, penggunaan AI oleh Rusia dalam campur tangan pemilu telah diidentifikasi sebagai yang paling luas. Pejabat intelijen berbicara kepada media tentang peristiwa ini tetapi tidak menguraikan informasi atau aplikasi yang digunakan.