Dalam berita terbaru, Wakil Presiden AS Kamala Harris berjanji selama kampanye bahwa dia akan mempromosikan investasi di industri mata uang kripto jika terpilih, yang mungkin akan menghasilkan kebijakan yang lebih ramah terhadap bidang ini.
Pada tanggal 22 September, Harris mengatakan pada sebuah acara di New York bahwa dia mendukung inovasi dalam kecerdasan buatan dan mata uang kripto dan menekankan perlunya peraturan untuk melindungi konsumen dan investor. Hal ini merupakan penyimpangan dari sikap ketat pemerintahan Biden sebelumnya terhadap mata uang kripto, yang menandakan kemungkinan perubahan kebijakan.
Perlu dicatat bahwa pendiri Uniswap Hayden Adams menyatakan optimismenya atas dukungan publik Harris terhadap cryptocurrency dan inovasi aset digital di media sosialnya X.
Meski demikian, tidak sedikit pula pendapat di masyarakat yang berbeda pandangan terhadap Adams. Di antara mereka, Presiden Toko ETF Nate Geraci me-retweet tweetnya dan menyatakan sindiran atas dukungan Partai Demokrat terhadap cryptocurrency, menunjukkan bahwa dukungan ini tampaknya ditakdirkan untuk mengecewakan kita.
Sebaliknya, lawan Harris dari Partai Republik, Trump, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap mata uang kripto, dan bahkan mentraktir para pendukungnya untuk makan burger dengan Bitcoin di sebuah bar di New York, menunjukkan sikap ramahnya terhadap mata uang kripto. Trump juga berjanji akan menunjuk regulator yang ramah terhadap industri cryptocurrency jika terpilih kembali.
Menurut prediksi pemilu terbaru, Harris memimpin di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran utama, yang bisa menjadi kabar baik bagi komunitas mata uang kripto. Namun, para ahli mempunyai pendapat beragam mengenai apakah Partai Demokrat benar-benar akan mendukung cryptocurrency. Beberapa orang percaya bahwa meskipun pernyataan Harris cukup menggembirakan, arah kebijakan sebenarnya masih belum diketahui.
Saat pemilu semakin dekat, komunitas mata uang kripto akan sangat memperhatikan pergerakan kebijakan kedua kandidat dan bagaimana kebijakan ini akan mempengaruhi masa depan mata uang kripto. Entah itu karena dukungan inovatif Harris atau dukungan langsung dari Trump, mata uang kripto tampaknya semakin menjadi bagian dari agenda politik AS.
Terakhir, menurut perkiraan terbaru Polymarket, Harris mengungguli Trump dengan selisih 5 poin persentase dalam pemilu, terutama di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran utama. Apakah ini berarti komunitas mata uang kripto akan memiliki lebih banyak pendukung kebijakan?
Sudut pandang:
Selama empat tahun terakhir masa jabatan wakil presidennya, Partai Demokrat yang dipimpin Kamala Harris bersikap suam-suam kuku atau kurang ramah terhadap mata uang kripto. Selain itu, pada masa pemerintahan Demokrat, tuntutan hukum dan tuduhan SEC terhadap perusahaan terkait mata uang kripto seperti Consensys, Uniswap, Robinhood, Coinbase, dan Silvergate Bank semakin mencerminkan sikap peraturan yang ketat dari lembaga terkait terhadap industri mata uang kripto.
Meskipun demikian, perubahan kebijakan yang tiba-tiba ini mungkin disebabkan oleh berbagai pertimbangan, termasuk penyesuaian strategi kampanye, evaluasi ulang basis pemilih, atau pengakuan terhadap semakin besarnya pengaruh industri mata uang kripto. Namun, perubahan kebijakan yang tiba-tiba menjelang hasil pemilu ini memang membuat masyarakat bertanya-tanya apakah tujuan sebenarnya di balik kebijakan tersebut adalah untuk menarik kelompok pemilih tertentu, dan bukan untuk pertimbangan jangka panjang bagi perkembangan industri.
Bagaimanapun, pernyataan Harris setidaknya menunjukkan pengakuan atas nilai potensial bidang cryptocurrency dan dukungan terhadap teknologi inovatif. Apakah hal ini dapat diterjemahkan ke dalam tindakan kebijakan yang konkrit dan efektif masih harus dilihat.
Apa pendapat Anda tentang potensi perubahan kebijakan mata uang kripto oleh Wakil Presiden Harris? Sampai jumpa di bagian komentar!