Di dunia blockchain, menjaga keamanan dan keandalan antara banyak node adalah sebuah tantangan besar! Di sinilah algoritma konsensus Byzantine Fault Tolerance (BFT) berperan.
👇 Mari selami detailnya:
👾 Apa itu BFT?
Ini adalah algoritma yang memastikan bahwa semua node di jaringan blockchain menyetujui satu status data, bahkan ketika ada node berbahaya atau tidak berfungsi. Salah satu penerapannya yang paling terkenal adalah protokol Practical Byzantine Fault Tolerance (PBFT).
🔍Bagaimana cara kerja PBFT?
PBFT mengikuti tiga tahapan utama untuk mencapai konsensus antar node:
1️⃣ Tahap pemesanan di muka:
- Node utama mengirimkan permintaan ke semua node lainnya.
2️⃣ Tahap persiapan:
- Node lain menerima permintaan dan mengirimkan respons ke semua node.
3️⃣ Tahap komitmen:
- Setelah menerima tanggapan, node mengirimkan sinyal persetujuan akhir.
⏩ Setelah tahapan ini, konsensus tercapai dan pernyataan disetujui.
🎯 Tantangan yang dihadapi PBFT:
1. Hambatan dan malfungsi:
Meskipun terdapat node berbahaya atau rusak, algoritme harus bekerja dengan benar.
2. Koordinasi antar node:
Setiap node harus berkomunikasi dengan semua node lainnya, dan ini meningkatkan kompleksitas jaringan.
3. Kompleksitas komputasi dan komunikasi:
Jumlah pesan meningkat secara eksponensial seiring bertambahnya jumlah node, yang meningkatkan beban pada sistem.
🔗 Pentingnya BFT dan PBFT:
Tanpa algoritma ini, jaringan blockchain tidak akan mampu menjamin keamanan informasi dan konsensus node, terutama di lingkungan terdistribusi. Ini adalah dasar untuk membangun sistem yang aman dan andal.
Apakah Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang cara kerja algoritme ini atau penerapannya? 🔥👇
#DODOEmpowersMemeIssuance #CATIonBinance #BTCReboundsAfterFOMC #OMC #NeiroOnBinance