Dalam pidato utamanya di acara TOKEN49 di Singapura pada tanggal 18 September, salah satu pendiri Chainlink Sergey Nazarov menyatakan bahwa nilai aset dunia nyata (RWA) yang diberi token akan melampaui nilai mata uang kripto di Web3 dalam beberapa tahun ke depan. Aliran nilai ini secara mendasar akan mengubah sifat industri blockchain keuangan tradisional (TradFi).
Nazarov mengatakan TradFi akan menjadi pelanggan terbesar DeFi dan Protokol Interoperabilitas Lintas Rantai (CCIP) Chainlink akan menjadi pemain kunci dalam Internet Kontrak yang menghubungkan mata uang digital bank sentral, rantai aset, rantai konsorsium, dan blockchain publik .
Jaringan oracle Chainlink menggerakkan sebagian besar DeFi, memungkinkan nilai transaksi sebesar $15,49 triliun sejak tahun 2022. Agar TradFi dapat menggunakan teknologi blockchain, diperlukan akses ke berbagai jenis data, termasuk data langsung. CCIP memungkinkan pengguna melakukan transaksi pembayaran menggunakan stablecoin tanpa mengintegrasikan banyak rantai.
Satu set standar diinginkan agar TradFi dapat sepenuhnya memanfaatkan teknologi blockchain, namun TradFi memiliki “sistem yang berumur puluhan tahun.” Nazarov menunjukkan besarnya basis pengguna jaringan SWIFT yang beroperasi pada satu standar. Ia juga mencatat bahwa terdapat hambatan hukum antara TradFi dan Web3, namun hambatan tersebut secara bertahap berkurang, terutama di Asia dan Timur Tengah.
Menurut Anda, berapa lama waktu yang dibutuhkan TradFi untuk berintegrasi ke dalam blockchain? Bagikan pemikiran Anda di komentar!