Federal Reserve telah memangkas suku bunga acuannya sebesar 0,5%, menandai pemangkasan pertama sejak 2018. Keputusan ini menandakan upaya Fed untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya kekhawatiran atas inflasi dan melambatnya aktivitas global. Sebelum pemangkasan ini, Fed telah menaikkan suku bunga secara bertahap sejak 2022 untuk mengatasi inflasi yang meningkat. Namun, dengan ekonomi yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan, bank sentral telah mengubah strateginya untuk mendukung pertumbuhan. Pemangkasan suku bunga dimaksudkan untuk membuat pinjaman lebih terjangkau bagi bisnis dan konsumen, sehingga meningkatkan pengeluaran dan investasi. Keputusan itu disambut dengan reaksi beragam di pasar keuangan, dengan beberapa analis menyatakan kekhawatiran tentang dampak potensialnya terhadap inflasi. Namun, Fed telah menekankan komitmennya untuk menjaga stabilitas harga sambil mendukung pertumbuhan ekonomi. Pengumuman Fed diharapkan memiliki implikasi bagi konsumen dan bisnis. Suku bunga yang lebih rendah dapat menghasilkan hipotek yang lebih terjangkau, pinjaman mobil, dan bentuk pinjaman lainnya. Ini dapat meningkatkan pengeluaran konsumen dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Ini juga dapat menguntungkan bisnis dengan mengurangi biaya pinjaman mereka untuk investasi modal dan ekspansi, yang dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong inovasi. Ke depannya, keputusan kebijakan masa depan Fed akan diawasi secara ketat oleh para ekonom dan pelaku pasar saat mereka mencoba mengukur penilaian bank sentral terhadap prospek ekonomi dan komitmennya terhadap mandat ganda berupa stabilitas harga dan kesempatan kerja penuh.