Serangkaian pemboman di Lebanon telah menyebabkan banyak korban jiwa. Hizbullah Lebanon menuduh Israel berada di balik serangan tersebut dan berjanji akan membalasnya. Insiden ini tidak hanya mengungkap kerentanan keamanan Hizbullah, namun juga memicu babak baru ketegangan di Timur Tengah.

Konflik antara Israel dan Hizbullah meningkat

Menurut CNN, Hizbullah telah berjanji untuk menanggapi serangan mematikan terhadap Israel. Serangan itu terjadi pada hari Selasa ketika alat bip yang dibawa oleh anggota Hizbullah, sebuah kelompok yang memiliki hubungan dekat dengan Iran, meledak hampir bersamaan, menyebabkan banyak korban di Lebanon. Menurut Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad, setidaknya sembilan orang tewas, termasuk seorang anak-anak, sementara sekitar 2.800 orang terluka dan lebih dari 170 orang berada dalam kondisi kritis.

Serangan yang jarang terjadi ini terjadi ketika ketegangan di Timur Tengah meningkat akibat perang antara Israel dan Hamas di Gaza. Insiden ini juga menunjukkan kerentanan jaringan komunikasi Hizbullah, karena para komandan Hizbullah telah mengalami banyak pembunuhan sebelumnya. Setelah ledakan tersebut, Lebanon dan Hizbullah dengan cepat menuduh Israel mendalangi serangan tersebut, dan Iran mengutuk serangan tersebut sebagai "aksi teroris Israel".

Bagaimana ledakan pager terjadi? Pabrikannya dari Taiwan?

Menurut CNN, pemboman tersebut merupakan operasi gabungan yang direncanakan oleh badan intelijen Israel Mossad dan militer Israel. Meskipun militer Israel menolak mengomentari masalah ini, menurut New York Times, Israel menempatkan bahan peledak di sejumlah telepon dari Taiwan dan memasang saklar yang dapat diledakkan dari jarak jauh. Pager tersebut diimpor oleh pedagang Eropa dan berakhir di tangan Hizbullah.

Namun, pabrikan Taiwan juga mengklarifikasi bahwa mereka hanya mengizinkan produksi Eropa dan tidak dibuat di Taiwan. Namun, pemerintah juga dilaporkan telah campur tangan dalam penyelidikan tersebut. Di sisi lain, beberapa orang berpikir bahwa mengarahkan pager ke Taiwan adalah operasi kognitif yang disengaja.

Adegan horor: Pager meledak langsung melalui pesan

Video yang beredar di media sosial menunjukkan ledakan terjadi di seluruh Lebanon. Beberapa video pengawasan merekam momen ledakan. Salah satu pria sedang membeli buah di supermarket ketika tas tangannya tiba-tiba meledak dan dia terjatuh ke tanah kesakitan. Video lain menunjukkan banyak orang terluka, termasuk setidaknya satu anak, dengan wajah dan tangan berlumuran darah, dalam pemandangan yang mengerikan.

Dampak dari serangkaian ledakan ini tersebar luas, dan Departemen Dalam Negeri Lebanon memastikan bahwa banyak daerah, terutama benteng Hizbullah di Beirut selatan dan Lembah Bekaa, mengalami tingkat kerusakan yang berbeda-beda. Menurut laporan (New York Times), Israel memasang alat peledak di samping baterai alat bip ini dan memicu ledakan jarak jauh melalui pesan.

Hizbullah bereaksi keras: Musuh harus dihukum

Hizbullah mengeluarkan pernyataan pada Selasa malam, mengatakan "musuh yang kriminal dan keji ini akan dihukum dengan adil" dan bersumpah untuk melanjutkan serangannya terhadap Israel, menekankan bahwa "penebusan yang kejam menanti musuh kriminal ini." Kelompok tersebut juga mengkonfirmasi melalui saluran Telegramnya bahwa “staf” yang berafiliasi dengan lembaga Hizbullah terluka parah dalam ledakan tersebut.

Taktik teknologi rendah Hizbullah masih terus ditembus

Hizbullah selalu dikenal karena operasi rahasianya, memilih untuk tidak menggunakan peralatan berteknologi tinggi untuk mencegah spionase Israel dan Amerika. Namun, ledakan pager menunjukkan bahwa jaringan komunikasi internal berteknologi rendah dalam organisasi masih belum kebal terhadap penetrasi. Banyak wilayah di Lebanon, termasuk markas Hizbullah di selatan Beirut, yang terkena dampak paling parah akibat ledakan tersebut.

Pemerintah Lebanon mengutuk tindakan tersebut

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengutuk keras serangan tersebut dalam rapat kabinet pada hari Selasa, dan menyebutnya sebagai "pelanggaran serius terhadap kedaulatan Lebanon dan merupakan kejahatan standar". Pasca ledakan, militer Israel mengeluarkan pernyataan yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan menekankan bahwa pembaruan akan segera dikeluarkan jika ada perubahan kebijakan.

Analisis ahli: Cerita di dalamnya tidaklah sederhana

Mantan analis intelijen Badan Keamanan Nasional AS (NSA) David Kennedy mengatakan bahwa skala ledakan terlalu besar untuk meledakkan baterai hanya melalui peretasan jarak jauh, tetapi kemungkinan besar Israel memasang perangkat di pager melalui infiltrasi. Ia menegaskan, operasi ini menunjukkan kemampuan intelijen yang sangat tinggi dan memerlukan koordinasi berbagai metode intelijen.

Ledakan tersebut memicu kekhawatiran di kalangan komunitas internasional. Air France dan Lufthansa telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv dan menunda penerbangan mereka ke Beirut hingga Kamis sebagai tanggapan terhadap kemungkinan eskalasi. Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam ledakan pager tersebut dan belum memperoleh informasi intelijen yang relevan sebelumnya.

 

Artikel ini CNN: Israel berada di balik "bom mesin panggilan", yang menewaskan ribuan orang di Lebanon. Apakah itu diproduksi oleh Taiwan? Pertama kali muncul di Chain News ABMedia.