Terkait: Pemotongan Suku Bunga: Apakah Fed Akan Membuat Kesalahan Besar?
Penulis asli: Evans S.
Sumber asli: https://www.cointribune.com/
Disusun oleh: Mars Finance, Daisy
Pemotongan Suku Bunga: Apakah The Fed Akan Membuat Kesalahan Besar?
Bank Sentral AS (Federal Reserve) menjadi sorotan karena bersiap memulai babak baru penurunan suku bunga. Pemotongan suku bunga pertama, yang dijadwalkan pada tanggal 18 September, nampaknya tidak dapat dihindari, namun besarnya pemotongan itulah yang memicu minat investor dan memicu spekulasi di pasar saham. Apakah ini merupakan tanda kepanikan The Fed, atau respons yang lebih hati-hati terhadap ketidakpastian perekonomian saat ini? Interpretasinya adalah sebagai berikut.
The Fed menghadapi titik balik yang tidak kentara
Sejak pertemuan Jackson Hole pada bulan Agustus, The Fed jelas telah membuka jalan bagi perubahan besar dalam kebijakan moneternya.
The Fed menaikkan suku bunga sebesar 500 basis poin antara Maret 2022 dan Juli 2023 untuk mengekang inflasi yang tidak terkendali, dan sekarang tampaknya inilah saatnya untuk melakukan pelonggaran. Namun bukan keputusan itu sendiri yang mengkhawatirkan saham, namun apa dampaknya.
Faktanya, penurunan suku bunga bisa menjadi respons terhadap dua skenario yang sangat berbeda. Di satu sisi, The Fed mungkin hanya merespons perlambatan ekonomi yang terjadi secara alami. Di sisi lain, hal ini mungkin didorong oleh kekhawatiran akan terjadinya resesi. Ketidakjelasan ini mengkhawatirkan pasar, yang terbiasa dengan kebijakan The Fed yang berhati-hati namun mungkin terpaksa mengambil keputusan yang lebih agresif kali ini.
Misalnya, penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September akan dilihat sebagai tindakan putus asa atau bahkan "mode panik". Langkah ini secara historis hanya digunakan sebagai respons terhadap krisis besar, seperti pandemi virus corona.
Pasar saham berada di es yang tipis
Suasana ketidakpastian ini terutama terlihat di pasar saham. Menurut para analis, penurunan suku bunga yang cepat dapat berdampak langsung pada aset-aset berisiko, terutama saham, yang merupakan pilar utama kekayaan rumah tangga AS.
Memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin dapat menyebabkan peningkatan volatilitas di pasar saham karena investor akan melihatnya sebagai tanda bahwa perekonomian AS berada dalam masalah besar.
Ketidakpastian juga menyelimuti pasar tenaga kerja. Pasar tenaga kerja telah menjadi fokus baru setelah inflasi mendominasi diskusi ekonomi dalam waktu yang lama.
Angka-angka tersebut tidak jelas dan sulit untuk ditafsirkan, terutama karena keragaman sumber informasi dan dampak imigrasi terhadap pasar tenaga kerja.
Beberapa pengamat meyakini peningkatan pasokan tenaga kerja dapat memperlambat laju penurunan suku bunga karena membuat The Fed tidak terlalu mendesak untuk mengambil tindakan agresif.
Namun kritik juga muncul bahwa tindakan The Fed terlambat. Menurut mereka, bank sentral sedang mengalami kekalahan dan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September tidak lebih dari sekedar tindakan perbaikan dan bukan strategi jangka panjang yang sebenarnya.
Taruhan The Fed yang berisiko
Terlepas dari ketidakpastian ini, tidak ada keraguan bahwa pertemuan bulan September akan menandai titik balik penting bagi The Fed. Pemotongan suku bunga yang tajam berisiko menurunkan kredibilitasnya dan dipandang sebagai pengakuan kegagalan dalam mengelola inflasi dan perlambatan ekonomi.
Sebaliknya, penurunan suku bunga yang lebih moderat dapat diartikan sebagai langkah hati-hati yang bertujuan meredakan ketegangan tanpa memicu kepanikan.
Penting juga untuk memperhatikan dimensi politik dari keputusan tersebut. Menjelang pemilihan presiden, tindakan agresif apa pun dapat memicu reaksi negatif di kalangan pasar saham dan pembuat kebijakan.
Akibatnya, beberapa ahli menganjurkan penurunan suku bunga yang lebih moderat, yang dilakukan selama beberapa bulan, yang akan memungkinkan The Fed untuk mempertahankan fleksibilitas sambil memberikan keyakinan kepada pasar akan kemampuannya dalam menghadapi masa-masa yang tidak pasti.
Secara keseluruhan, The Fed berada di persimpangan antara kehati-hatian dan tindakan. Pertemuan berikutnya pada tanggal 18 September diperkirakan akan memberikan indikasi penting mengenai kesehatan perekonomian AS dan kemampuan The Fed untuk beradaptasi dengan lingkungan perekonomian yang semakin tidak menentu.
Sementara itu, investor menunggu setiap kata dan tindakan, mencoba menguraikan sinyal dari bank sentral yang sedang tertekan. Sementara itu, dominasi Bitcoin semakin meningkat.