Dalam perkembangan yang mengejutkan, Bhutan telah meningkatkan kepemilikan Bitcoinnya secara signifikan, melampaui El Salvador dan memantapkan dirinya sebagai pemain utama di dunia mata uang kripto.

Menurut data yang dibagikan oleh firma analisis kripto Arkham Intelligence pada hari Senin, kerajaan Himalaya itu kini memiliki lebih dari 13.000 BTC, yang nilainya sekitar $780 juta. Selain Bitcoin, portofolio Bhutan juga mencakup 656 ETH senilai $1,51 juta dan altcoin lain seperti MATIC, BNB, dan USDT.

Arkham lebih lanjut menggarisbawahi bahwa aset Bitcoin Bhutan diperoleh hanya melalui penambangan, tidak seperti negara-negara seperti El Salvador, AS, dan Jerman, yang sering kali mengandalkan akuisisi atau penyitaan yudisial.

“Bhutan adalah pemerintah terbesar ke-4 dengan kepemilikan Bitcoin di platform kami, dengan lebih dari $750 juta dalam bentuk BTC. Tidak seperti kebanyakan pemerintah, BTC Bhutan tidak berasal dari penyitaan aset penegakan hukum, tetapi dari operasi penambangan Bitcoin, yang telah meningkat secara dramatis sejak awal 2023,” cuit perusahaan itu.

Khususnya, operasi pertambangan Bhutan, yang dikelola oleh lembaga investasi negara tersebut, Druk Holdings, tersebar di beberapa lokasi utama. Fasilitas terbesar terletak di bekas lokasi proyek Education City yang sudah tidak beroperasi lagi.

Arkham mengidentifikasi lokasi ini melalui pencitraan satelit, yang menggarisbawahi komitmen Bhutan untuk berinvestasi dalam infrastruktur pertambangan mutakhir. Investasi signifikan, termasuk komitmen sebesar $500 juta pada bulan Juli 2023 oleh negara tersebut untuk mempromosikan teknologi dan praktik pertambangan “hijau”, telah mendorong pengembangan fasilitas ini.

Penting juga untuk dicatat bahwa investasi Bhutan dalam penambangan Bitcoin mewakili hampir sepertiga dari PDB-nya, yang berjumlah sekitar $3 miliar per April 2024, menurut IMF. Investasi substansial dalam aset digital ini menyoroti fokus strategis negara tersebut dalam memanfaatkan potensi Bitcoin untuk meningkatkan stabilitas dan pertumbuhan ekonominya.

Meski demikian, dengan kepemilikan Bitcoin yang cukup besar, Bhutan kini berada di peringkat keempat secara global di antara negara-negara dengan cadangan yang dipegang pemerintah, mengungguli El Salvador. El Salvador, yang menarik perhatian pada tahun 2021 karena mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di bawah Presiden Nayib Bukele, saat ini memegang 5.876 BTC, yang bernilai sekitar $350,8 juta.

El Salvador terus meningkatkan cadangannya melalui inisiatif Bukele “1 Bitcoin sehari” yang diluncurkan pada November 2022. Pada bulan Maret tahun ini, Bukele menekankan bahwa program tersebut akan terus berlanjut hingga Bitcoin “tidak lagi terjangkau dengan mata uang fiat.”

Sementara itu, karena Bhutan terus meningkatkan cadangan Bitcoinnya secara stabil, masih harus dilihat apakah negara tersebut akan mengikuti El Salvador dalam mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Langkah tersebut dapat semakin meningkatkan posisi Bhutan di pasar mata uang kripto global dan berpotensi memotivasi negara lain untuk bergabung.