Bank terbesar di Singapura, DBS, telah mengumumkan rencananya untuk meluncurkan perdagangan opsi over-the-counter (OTC) dan obligasi terstruktur yang dikaitkan dengan harga Bitcoin dan Ethereum.

Langkah ini menjadikan Development Bank of Singapore (DBS) sebagai bank pertama yang berkantor pusat di Asia yang menawarkan produk keuangan tersebut. Penawaran baru ini akan eksklusif bagi investor institusional yang memenuhi syarat dan klien dengan aset terakreditasi.

DBS akan meluncurkan produk tersebut pada Q4 2024

Sesuai rincian dari siaran pers, produk baru tersebut akan diluncurkan pada Q4 2024. “Sejak Q4 2024 dan seterusnya, klien yang memenuhi syarat yang ingin membangun eksposur terhadap kelas aset tersebut dapat melakukannya melalui perdagangan opsi dan surat utang terstruktur,” kata DBS.

Jacky Tai, Kepala Grup Perdagangan dan Penataan di DBS, menyebutkan bahwa investor profesional semakin banyak mengalokasikan kripto ke portofolio mereka.

Produk baru ini akan memungkinkan klien yang memenuhi syarat untuk berpotensi memperoleh hasil dari mata uang fiat tergantung pada pergerakan pasar. Selain itu, klien yang menyimpan Bitcoin dan Ethereum dengan DBS dapat melindungi posisi mereka terhadap volatilitas pasar melalui berbagai struktur opsi.

DBS Digital Exchange (DDEx) melaporkan pertumbuhan pasar kripto yang besar

DBS Digital Exchange (DDEx) melaporkan bahwa nilai mata uang kripto yang diperdagangkan di bursa mereka meningkat tiga kali lipat dalam lima bulan pertama tahun 2024. Mereka juga melaporkan pertumbuhan 36% dalam klien perdagangan aktif dan lonjakan lebih dari 80% dalam mata uang kripto yang disimpan di DBS.

DDEx seperti bagian kripto dari DBS Bank, yang diluncurkan pada Desember 2020. Namun, DDEx tidak terbuka untuk masyarakat umum dan hanya diperuntukkan bagi investor korporat, investor keuangan, dan pelaku pasar. Namun, ada opsi bagi individu untuk berpartisipasi melalui DBS Private Bank.

Berita ini muncul di tengah upaya Singapura untuk menjadikan dirinya sebagai pusat kripto. Negara ini telah mengambil pendekatan proaktif untuk mengatur kripto. Otoritas Moneter Singapura (MAS) adalah bank sentral dan regulator utama yang mengawasi regulasi kripto.

Negara ini juga telah menetapkan langkah-langkah AML yang kuat dengan pemantauan transaksi dan uji tuntas untuk memastikan ruang aman bagi investor kripto.